Dukung Program Nasional, Salehuddin Soroti Peran Sekolah Rakyat di Kalimantan Timur

Anggota DPRD Kaltim, Salehuddin. (Dok.RITMEKALTIM/DFA).
Anggota DPRD Kaltim, Salehuddin. (Dok.RITMEKALTIM/DFA).

RITMEKALTIM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan komitmen kuat terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui dukungan terhadap program prioritas nasional Presiden RI Prabowo Subianto, yakni Sekolah Rakyat.

Program ini dirancang tidak hanya sebagai lembaga pendidikan formal, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan sosial yang mengusung konsep berasrama dan berbasis karakter.

Bacaan Lainnya

Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemprov Kaltim telah mengusulkan empat titik lokasi strategis untuk pembangunan Sekolah Rakyat, yang tersebar di wilayah Tenggarong (Kutai Kartanegara), Samarinda, Penajam Paser Utara, serta di atas lahan milik Pemerintah Kabupaten Kukar.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kaltim, Salehuddin, menyatakan apresiasinya. Ia menilai kehadiran Sekolah Rakyat akan menjadi tambahan penting dalam memperkaya pendekatan pendidikan yang ada saat ini.

“Kita perlu lebih banyak model pendidikan yang mampu menjawab kebutuhan zaman. Sekolah Rakyat menawarkan pendekatan yang unik dan menyentuh langsung akar permasalahan sosial,” ujar Salehuddin, Kamia (8/5/2025).

Menurutnya, meski selama ini telah tersedia sekolah negeri dan swasta, namun belum seluruhnya menjangkau masyarakat di daerah terpencil maupun anak-anak dari latar belakang ekonomi lemah. Sekolah Rakyat dinilai mampu mengisi celah tersebut dengan pendekatan berbasis kesetaraan dan pemberdayaan.

“Kalau nanti pendekatan yang digunakan mengacu pada nilai-nilai lingkungan, itu akan sangat ideal. Kaltim ini punya kekayaan alam yang luar biasa, dan pendidikan yang menyesuaikan dengan ekologi lokal sangat relevan untuk generasi mendatang,” jelas Salehuddin.

Lebih jauh, ia juga menekankan pentingnya menyelaraskan program pendidikan dengan potensi daerah agar tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga SDM yang mampu menggerakkan ekonomi lokal secara mandiri.

“Jangan sekadar mengejar angka. Sekolah seperti ini harus jadi wahana membangun karakter dan keterampilan hidup yang berakar pada realitas daerah,” tambahnya.

Sekolah Rakyat dirancang untuk menjadi lembaga pendidikan berasrama dengan fasilitas lengkap, menyasar anak-anak dari keluarga tidak mampu. Selain pembelajaran akademis, sekolah ini juga akan mengintegrasikan nilai nasionalisme, pelatihan keterampilan hidup, serta penguatan karakter.

“Kalau kita serius membangun daya saing daerah, maka pendidikan seperti ini bisa menjadi instrumen kunci. Terlebih lagi jika dilakukan secara kolaboratif antara pusat dan daerah,” pungkas Salehuddin.

Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, kehadiran Sekolah Rakyat di Kaltim diharapkan mampu menciptakan model pendidikan yang tak hanya inklusif, tetapi juga berkelanjutan dan berakar pada kearifan lokal. *DFA (ADV DPRD KALTIM)

Pos terkait