RITMEKALTIM – Upaya pemerataan kualitas pendidikan di wilayah pedalaman Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi perhatian serius. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin, menyuarakan pentingnya peningkatan anggaran pendidikan sebagai solusi nyata untuk mengatasi ketimpangan fasilitas antara kota dan daerah terpencil.
Dukungan tersebut diberikan sebagai respons atas usulan Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, yang mendorong peningkatan alokasi dana sektor pendidikan. Menurut Fuad, meski alokasi anggaran pendidikan telah memenuhi batas minimal 20 persen sesuai aturan nasional, masih banyak wilayah yang belum merasakan dampak langsung dari kebijakan itu.
“Pendidikan di kota relatif memadai, tetapi kondisi sekolah di daerah seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat masih sangat memprihatinkan. Sarana-prasarana dasar pun sering kali tidak tersedia,” ucap Fuad, pada Kamis (24/4/2025).
Ia menilai langkah Wakil Gubernur bukan hanya soal penambahan anggaran, melainkan dorongan untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh, terutama di kawasan tertinggal.
Fuad juga mengingatkan bahwa Kaltim memiliki kapasitas fiskal yang besar, sehingga tidak ada alasan untuk menunda pemerataan fasilitas pendidikan.
“APBD kita besar, bahkan peringkat kelima secara nasional. Sudah seharusnya pendidikan jadi prioritas utama,” tegasnya.
Lebih dari sekadar soal infrastruktur, Fuad menilai peningkatan anggaran pendidikan juga dapat membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan anak-anak mereka.
“Kita harus menjadikan pendidikan sebagai pondasi kemajuan daerah. Kalau kita ingin generasi Kaltim yang unggul, ini saatnya pemerintah lebih responsif terhadap kebutuhan pendidikan di akar rumput,” tuturnya.
Ia pun berharap pemerintah provinsi benar-benar mendengarkan aspirasi masyarakat dan menjadikan sektor pendidikan sebagai agenda utama pembangunan daerah. *Araa (ADV DPRD KALTIM)