RITMEKALTIM – Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai bukan hanya sebagai simbol kebijakan strategis nasional, tetapi juga momentum penting bagi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk memperkuat basis ekonomi daerah.
Anggota DPRD Kaltim, Yonavia, menyatakan bahwa IKN dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi yang merata jika dikelola dengan pendekatan yang inklusif.
Menurutnya, pembangunan masif yang berlangsung di kawasan IKN membawa dampak ikutan terhadap sektor-sektor produktif seperti perdagangan, jasa, serta penciptaan lapangan kerja di wilayah penyangga. Namun, ia menegaskan bahwa manfaat ini hanya akan optimal bila dirancang dengan melibatkan masyarakat secara aktif.
“Pembangunan yang hanya fokus pada fisik semata akan menyisakan ketimpangan. Yang harus dijaga adalah bagaimana proyek sebesar IKN ini benar-benar menghadirkan dampak ekonomi riil bagi warga lokal,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025).
Yonavia menyoroti pentingnya konektivitas dan infrastruktur sebagai fondasi pengembangan ekonomi regional. Ia menyebut pembangunan jalan dan fasilitas pendukung lain di kawasan IKN telah menunjukkan efektivitas dalam membuka akses dan mempercepat perputaran barang serta mobilitas tenaga kerja.
Namun ia mengingatkan, pembangunan infrastruktur seharusnya menjadi pengungkit bagi pemberdayaan masyarakat, bukan justru meminggirkan mereka. Ia mendorong agar pemerintah daerah aktif menciptakan ruang partisipasi bagi pelaku UMKM, tenaga kerja lokal, serta komunitas ekonomi akar rumput.
“Harus ada keberpihakan yang jelas terhadap masyarakat lokal, agar mereka tidak hanya menjadi penonton dalam transformasi besar ini. Pemberdayaan ekonomi harus berjalan seiring dengan pembangunan fisik,” tegasnya.
Lebih jauh, Yonavia mendorong adanya sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta untuk membangun ekosistem pembangunan yang berkelanjutan. Sebab, tantangan terbesar bukan sekadar menyelesaikan proyek, melainkan menjadikan IKN sebagai pengungkit ekonomi rakyat Kaltim dalam jangka panjang.
“Kita punya peluang besar di depan mata, tapi semua itu bergantung pada bagaimana daerah bersiap baik dari sisi sumber daya manusia, kapasitas infrastruktur, maupun strategi ekonomi lokal yang solid,” pungkasnya. *DFA (ADV DPRD KALTIM).