RITMEKALTIM – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menekankan pentingnya diversifikasi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kaltim.
Ia mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk memanfaatkan potensi-potensi daerah lain, guna mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan batu bara yang selama ini mendominasi ekonomi Kaltim.
Pernyataan tersebut disampaikan Sapto seiring dengan penurunan proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim untuk tahun 2026, yang diperkirakan turun dari Rp20 triliun menjadi Rp18 triliun.
Menurutnya, penurunan ini mencerminkan dampak dari kondisi geopolitik global yang memengaruhi ekonomi, khususnya yang berkaitan dengan ekspor batu bara.
“Geopolitik dunia selalu berpengaruh pada perekonomian, termasuk di Kaltim yang masih sangat bergantung pada ekspor batu bara. Namun, saya yakin jika kondisi negara dan iklim investasi membaik, pendapatan negara dan PAD tentu akan meningkat,” ungkap Sapto.
Lebih lanjut, Sapto mengusulkan agar Pemprov Kaltim dapat menggali potensi-potensi lain yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satunya adalah sektor pengelolaan alur Sungai Mahakam. Di mana, sepanjang 0 hingga 12 kilometer dari alur sungai tersebut menjadi kewenangan Pemprov Kaltim.
“Potensi alur Sungai Mahakam ini sangat besar, namun hingga kini belum dikelola secara optimal. Padahal, jika dimaksimalkan, sektor ini bisa memberikan pendapatan yang luar biasa bagi daerah,” jelasnya.
Untuk mendukung upaya tersebut, DPRD Kaltim sedang merancang peraturan daerah (perda) yang berkaitan dengan pendapatan dari alur Sungai Mahakam.
Perda ini nantinya akan menjadi dasar hukum bagi Pemprov Kaltim untuk memberlakukan retribusi terhadap kapal-kapal yang melewati Jembatan Mahakam, yang merupakan milik Pemprov Kaltim.
“Perda ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan PAD tanpa bergantung pada sektor yang rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global seperti batu bara,” jelaa Sapto.
Dengan langkah-langkah tersebut, Sapto berharap Kaltim bisa menciptakan sumber pendapatan yang lebih stabil dan berkelanjutan, serta mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan yang saat ini mendominasi perekonomian daerah. *Dfa (ADV DPRD KALTIM)