RITMEEKALTIM — Kalimantan Timur (Kaltim) dianugerahi kekayaan alam yang melimpah. Tidak hanya dari sektor pertambangan, tapi juga dari sektor-sektor lain.
Salah satu sektor yang berpotensi untuk dimaksimalkan adalah sektor kelautan dan perikanan. Hal itu diungkapkan Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi.
Menurutnya, bila sektor perikanan dan kelautan Kalimantan Timur dimaksimalkan, akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Apalagi, status Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, tentu sektor kelautan dan perikanan tidak bisa dianggap remeh dalam meningkatkan perekonomian.
“Provinsi ini memiliki potensi besar dalam sektor kelautan dan ekonomi biru karena memiliki garis pantai yang panjang dan kaya sumber daya laut,” jelasnya.
“Peluang ini belum dikembangkan secara maksimal, karena Kaltim selama ini fokus pada sektor pertambangan dan kelapa sawit. Potensi kelautan dan ekonomi biru ini sudah saatnya mendapat perhatian lebih,” sambungnya.
Legislator Partai Gerindra itu menjelaskan potensi di sektor kelautan seperti perikanan yang melimpah, baik di perairan laut maupun sungai. Pengembangan budidaya ikan, udang, dan kerang dapat menjadi sektor yang menjanjikan. Belum lagi perikanan tangkap dan budidaya yang memiliki nilai besar seperti lobster juga ikan kerapu.
“Jika infrastruktur penangkapan ikan dan pengolahan hasil perikanan ini ditingkatkan, Insya Allah akan meningkatkan potensi ekonomi biru. Di sektor kelautan juga bisa dilihat dari sisi keindahan pantai dan keanekaragaman hayati lautnya. Tentu ini memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata laut,” urainya.
Ia mencontohkan di Berau misalnya sudah dikenal dunia internasional, sudah seharusnya didongkrak secara maksimal agar semakin menambah penghasilan asli daerah.
“Potensi wisata bahari, seperti diving, snorkeling, dan wisata konservasi, bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” bebernya.
“Energi dari sektor kelautan juga bisa dimanfaatkan misalnya energi pasang surut dan energi ombak. Penggunaan sumber energi terbarukan ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan,” lanjutnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, besarnya hasil laut pada akhirnya juga mendorong adanya industri pengolahan ikan, udang, lobster, rumput laut, dan kerang, dapat memberikan nilai tambah bagi sektor kelautan.
Tidak hanya untuk makanan, kata dia, hasil laut juga bisa dipakai untuk produk-produk kosmetik, farmasi, dan makanan juga memiliki potensi yang besar.
“Untuk mengoptimalkan potensi ini, perlu kerja sama pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mengembangkan sektor kelautan dan ekonomi biru di Kalimantan Timur,” terangnya.
“Jika semua dikelola dengan baik dan berkelanjutan, potensi ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan pelestarian lingkungan seimbang,” tutupnya. (adv/dprd)