Bontang — Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Kota Bontang seperti yang dikatakan Udin Mulyono saat ini tengah berupaya mengumpulkan KTP untuk mendukung Basri Rase dan Najirah maju di Pilwalkot Bontang melalui jalur independen.
Hal itu dilakukan lantaran didengarnya ada kabar PKB bakal mengusung figur lain bahkan lebih jauh, kata Mulyono, adanya penentuan mahar yang nantinya diminta oleh pihak partai.
“Saat ini DPP sudah kehabisan uang setelah Pilpres. Itu sudah jelas. Kalau ada figur yang mau pake partai, yaa mau ndak mau mahar harus memenuhi syarat ,” katanya.
Dirinya optimis menggunakan jalur independen lantaran Pilkada beda konteks dengan Pemilu kemarin.
Jika Pilkada, kata Mulyono, lebih banyak mengandalkan person atau figur politik, bukan partai poltik.
Ditambahkan Mulyono, upaya yang dilakukannya itu untuk melihat sejauh mana masyarakat merespons kepemimpinan Basri dan Najirah.
“Jadi di pilkada itu tidak melihat partainya, tapi figurnya. Jadi figur sangat menentukan. Kita juga mau melihat sejauh mana dukungan warga,” terangnya.
Merespons itu, Ketua DPW Provinsin Kaltim, Syafruddin, mengatakan bahwa saat ini masih dalam masa tahapan dan tidak ingin berspekulasi lebih jauh.
“Semuanya masih berproses, kita belum bisa berspekulasi. Pendaftaran aja baru dibuka,” katanya saat dihubungi pada Minggu 21 April 2024.
Ditanyai terkait relawan Basri yang dikomandoi Udin Mulyono kini ngebut mengumpulkan KTP untuk jalur independen di masa awal pendaftaran bacalon, Syafruddin tidak mau berkata banyak.
Ia hanya menerangkan bahwa setiap orang punya kemerdekaan dan pilihan yang harus dihormati. Pastinya kata dia, ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB.
“Kita hormati pilihan masing-masing, yang pasti internal PKB sedang berproses dan semua keputusan ada di DPP PKB,” katanya menegaskan. (*)