Bontang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang tengah melakukan perbaikan fasilitas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan pemasangan atap baru.
Proses ini dimulai pada Sabtu, 28 September 2024, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit tersebut. Meski ada pengerjaan di area IGD, pihak RSUD memastikan bahwa layanan kesehatan tetap berjalan seperti biasa.
Kepala Bagian Hukum, Humas, dan Kerjasama RSUD Taman Husada Syariful Rahman, memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan oleh masyarakat selama proses pemasangan atap tersebut.
“Kami berupaya menyelesaikan perbaikan ini secepat mungkin demi kenyamanan dan keamanan bersama,” ujar Syariful Rahman pada Senin (30/9/2024).
Meskipun ada pekerjaan perbaikan yang berlangsung, RSUD Taman Husada memastikan layanan di IGD tetap berjalan normal tanpa mengganggu proses pengobatan pasien. Standar keamanan yang tinggi tetap diterapkan untuk keselamatan pasien dan petugas medis selama proses berlangsung.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, sehingga selama proses pemasangan ini, layanan tetap berjalan normal dengan pengaturan yang baik untuk keselamatan pasien dan staf medis,” tambah Syariful.
Pemasangan atap IGD ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen RSUD Taman Husada untuk terus meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat. Fasilitas yang lebih baik diharapkan dapat memberikan kenyamanan yang lebih optimal bagi pasien dan petugas medis.
Perbaikan atap di IGD diperkirakan akan selesai dalam beberapa hari ke depan. RSUD berharap masyarakat dapat bersabar dan mendukung langkah ini demi kenyamanan pelayanan jangka panjang.
“Kami berharap masyarakat bisa memahami proses ini sebagai upaya kami untuk meningkatkan kualitas layanan. Fasilitas yang lebih baik berarti kenyamanan yang lebih baik pula bagi pasien,” jelas Syariful.
Selama proses perbaikan, semua layanan darurat tetap diprioritaskan. Setiap pasien yang datang ke IGD tetap dilayani sesuai prosedur, tanpa ada gangguan dari proses pemasangan atap.
“Kami sudah mengatur agar proses perbaikan tidak mengganggu layanan. Semua pasien darurat tetap mendapatkan prioritas pelayanan sesuai prosedur yang berlaku,” tandasnya. (Adv)