BONTANG – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang bersama dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bontang mendukung adanya program Inclusive Job Center (IJC). Dukungan tersebut diperkuat dengan kegiatan sosialisasi program Inclusive Job Center (IJC) yang dilakukan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bontang, Selasa (29/10/2024).
Dalam sosialisasi tersebut turut dihadiri oleh Bidang Unit Layanan Disabilitas Kota Bontang, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bontang, Ketua dan Anggota Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Bontang, Anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Bontang, dan Perwakilan Perusahaan yang ada di Kota Bontang.
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bontang, Arvino mengatakan IJC adalah inisiatif penting dari BPJS Ketenagakerjaan yang bertujuan untuk mendukung inklusi pekerja disabilitas ke dalam dunia kerja. Melalui program ini, pencari kerja disabilitas dapat berinteraksi dengan pemberi kerja yang menyediakan peluang kerja yang merangkul keragaman dan mengakomodasi semua orang.
Disebutkan, IJC bertujuan mengurangi dan menghilangkan hambatan akses, partisipasi, dan prestasi di pasar tenaga kerja dan kehidupan sosial, sehingga semua individu dapat berpartisipasi dengan setara di pasar tenaga kerja yang sama.
“Komitmen BPJS Ketenagakerjaan adalah memastikan bahwa semua individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, memiliki kesempatan yang sama di pasar tenaga kerja. Program Inclusive Job Center adalah salah satu langkah konkret dalam mendorong inklusi pekerja disabilitas di Indonesia,” ujarnya.
IJC juga sejalan dengan implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, yang mendorong akses yang lebih baik bagi individu disabilitas di berbagai aspek kehidupan, termasuk di pasar tenaga kerja.
“Harapannya adalah agar perusahaan-perusahaan di Kota Bontang semakin banyak yang mau mengalokasikan kuota pekerja disabilitas minimal sesuai UU No.18 Tahun 2016, dimana perusahaan diimbau untuk mempekerjakan disabilitas paling sedikit 2 persen dari jumlah pegawai untuk BUMN dan pemerintahan, serta 1 persen untuk perusahaan swasta,” terangnya.
Lebih lanjut Arvino menjelaskan, bahwa program IJC untuk memastikan semua perusahaan mau mengalokasikan berapapun karyawannya. Selain perusahaan pemerintah atau swasta, BPJS Ketenagakerjaan juga menggandeng UMKM untuk melibatkan disabilitas dalam segala aktivitas usahanya.
“Sehingga para disabilitas memiliki kesetaraan dan dapat meningkatkan produktifitasnya. Selain itu, tentunya para disabilitas produktif menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan.” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Bontang, Abdu Safa Muha mengapresiasi adanya program Inclusive Job Center dari BPJS Ketenagakerjaan. Karena program ini sesuai dengan UU No. 18 Tahun 2016 dan UU No. 21 tentang pekerja disabilitas.
“Kami mengapresiasi dan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang saat ini sudah mempekerjakan para penyandang disabilitas dan kami berharap nantinya di perusahaan swasta untuk menyiapkan sarana yang dapat membantu para pekerja disabilitas,” ungkapnya.
Ia menuturkan agar perusahaan kedepan bisa menyerap tenaga disabilitas yang disesuaikan dengan minat dan kebutuhan yang diperlukan. Oleh karenanya, pemerintah berharap kedepan banyak dari perusahaan yang ada khususnya di Kota Bontang dapat mempekerjakan tenaga kerja disabilitas.
“Dengan begitu dapat meningkatkan derajat dan martabat para penyandang disabilitas agar tidak tergantung pada yang lain dan bisa mandiri,” tutupnya. (*)