RITMEKALTIM – Ketimpangan akses layanan kesehatan antara wilayah perkotaan dan daerah terpencil di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi sorotan. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya tenaga medis, khususnya dokter, yang bersedia bertugas di kawasan pelosok.
Andi menilai, selama ini penempatan dokter lebih terfokus di kota-kota besar yang menawarkan fasilitas lengkap dan tunjangan yang lebih menjanjikan. Akibatnya, masyarakat yang tinggal jauh dari pusat kota kerap kesulitan mendapatkan pelayanan medis dasar.
“Distribusi tenaga kesehatan yang timpang bukan sekadar masalah administratif, ini menyangkut hak dasar warga negara untuk mendapatkan layanan kesehatan yang setara,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa krisis ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena dapat menimbulkan dampak jangka panjang, termasuk meningkatnya angka kesakitan dan kematian yang bisa dicegah.
Andi menyoroti pentingnya kebijakan yang berpihak pada tenaga medis yang bersedia ditempatkan di wilayah pedalaman. Menurutnya, tanpa jaminan kesejahteraan yang layak seperti rumah dinas, tunjangan yang kompetitif, serta fasilitas kerja yang memadai sulit mengharapkan para dokter untuk tinggal dan mengabdi di daerah dengan segala keterbatasannya.
Ia menyebut kondisi ini sebagai tantangan serius yang membutuhkan kolaborasi antarpemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Terlebih Kalimantan Timur kini memegang peran strategis sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN), yang akan datang.
“Pemerataan layanan kesehatan tidak bisa menunggu. Ini harus jadi agenda prioritas. Kalau kita ingin daerah ini benar-benar siap menopang IKN, maka kualitas dan akses pelayanan kesehatan harus diperbaiki terlebih dulu,” tegas Andi.
Ia juga mencontohkan bahwa solusi bukan hal mustahil. Dengan komitmen dan keberanian politik, kebijakan yang mendorong pemerataan dokter dapat diwujudkan.
“Langkah konkret dari pemerintah daerah tertentu sudah menunjukkan hasil. Artinya, yang dibutuhkan sekarang adalah keseriusan dan kemauan untuk meniru dan memperluas praktik baik itu,” pungkasnya. DFA (ADV DPRD KALTIM)