RITMEKALTIM –Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Darlis Pettalongi, menegaskan pentingnya pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang disesuaikan dengan kemampuan pendanaan sekolah serta mengutamakan keringanan biaya bagi orang tua siswa.
Hal ini menjadi langkah strategis agar beban finansial keluarga tidak semakin berat, sekaligus menjaga keberlangsungan program pengembangan siswa secara optimal.
Menurut Darlis, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang mengarahkan dana BOSNAS dan BOSDA untuk mendukung penyelenggaraan ekstrakurikuler di sekolah.
Dengan adanya dukungan tersebut, sekolah tidak perlu memaksakan diri menambah variasi ekstrakurikuler yang justru memberatkan orang tua dan siswa secara finansial.
“Siswa seringkali mengikuti ekstrakurikuler karena ikut-ikutan teman, padahal kondisi ekonomi keluarga mereka berbeda-beda. Maka dari itu, sekolah wajib menyesuaikan program ekstrakurikuler dengan kapasitas pendanaan yang tersedia. Sekolah harus memilih ekstrakurikuler yang tidak memberatkan biaya,” jelas Darlis, Sabtu (24/5/2025).
Darlis juga menekankan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tetap menjadi bagian penting dalam mendukung prestasi akademik, melatih kepemimpinan, dan membentuk karakter siswa. Namun, pengelolaannya harus dilakukan dengan bijak agar tidak menimbulkan beban tambahan bagi siswa dan keluarga.
Selain itu, kebijakan gubernur yang menyediakan kemerdekaan dalam bentuk bantuan gratis, mulai dari buku pelajaran hingga seragam, diharapkan dapat meringankan biaya sekolah. Hal ini juga membuka ruang bagi sekolah untuk lebih leluasa memvariasikan kegiatan ekstrakurikuler tanpa membebani orang tua siswa.
“Kebijakan pemerintah ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh sekolah untuk mengurangi beban biaya yang harus ditanggung orang tua. Dengan begitu, pendidikan dan pengembangan siswa bisa berjalan optimal tanpa terkendala biaya,” pungkasnya. *DFA (ADV DPRD KALTIM)