RITMEE KALTIM – Proyek revitalisasi Pasar Segiri yang direncanakan mulai berjalan tahun depan mendapat sorotan dari DPRD Kota Samarinda. Anggota Komisi III, Aan Andriansyah, mengingatkan agar pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan kepentingan pedagang kecil yang selama ini menghidupi denyut ekonomi pasar tersebut.
Menurut Aan, Pasar Segiri merupakan jantung perekonomian lokal yang melibatkan ribuan pelaku usaha mikro. Kondisi saat ini yang terkesan semrawut dan tidak higienis dinilai memang membutuhkan penataan ulang, namun revitalisasi harus dilandasi prinsip inklusivitas.
“Jangan sampai pembangunan hanya soal tampilan. Pasar Segiri harus tetap menjadi ruang bagi ekonomi kerakyatan tumbuh dan berkembang,” tegas Aan saat ditemui Jumat (23/5/2025).
Ia menilai, revitalisasi yang tepat dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional, terutama di tengah persaingan dengan pusat perbelanjaan modern. Kebersihan, kenyamanan, dan pengelolaan profesional menjadi aspek penting untuk menarik kembali minat masyarakat berbelanja di pasar rakyat.
Aan juga menyarankan Pemkot menjadikan Pasar Merdeka sebagai referensi dalam menata Segiri, sambil menekankan pentingnya pencapaian standar yang lebih tinggi demi menciptakan pasar yang representatif, modern, namun tetap humanis.
“Yang harus digarisbawahi adalah keterlibatan pedagang sejak awal. Jangan sampai mereka merasa terpinggirkan dalam proses revitalisasi ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, pedagang bukan sekadar penerima manfaat, melainkan subjek utama yang perlu dilibatkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Komisi III, lanjut Aan, akan aktif mengawasi agar proses revitalisasi berjalan transparan dan sesuai dengan prinsip kota yang ramah serta berpihak pada masyarakat kecil.
“Kalau semua dijalankan dengan tepat, Pasar Segiri bisa jadi contoh nasional bahwa pasar tradisional bisa tampil modern tanpa kehilangan ruh sosialnya,” tutup Aan.(ADV/DPRD SAMARINDA)