Bayar Pakai Cek Fiktif, Manajemen PSM Bakal Dipolisikan? Ini Tanggapan kedua Kuasa Hukum

Ilustrasi utang piutang (kolase)
Ilustrasi utang piutang (kolase)

MAKASSAR, RITMEEKALTIM — Kisruh ihwal utang piutang yang terjadi di manajemen PSM Makassar sampai sekarang masih bergulir.

Manajemen PSM Makassar di bawah naungan Munafri Arifuddin alias Appi dan Sadikin Aksa, kabar terbarunya akan dibawa ke ranah hukum.

Adalah Agus Amri, sosok kuasa hukum Shesie Erisoya, menyatakan bahwa kasus tersebut akan masuk ke jalur hukum karena diduga ada unsur tindak pidana penipuan.

Agus menyebut kliennya merasa ditipu oleh Appi dan Sadikin. Alasannya, kedua petinggi tim julukan Juku Eja ini pernah mengeluarkan cek fiktif dengan nilai Rp500 juta terkait pembayaran sisa utang sebesar Rp5,6 miliar.

“Cek kosong itu dikeluarkan oleh salah satu perusahaan penjamin pada 2021. Setelah cek senilai ratusan juta itu hendak dicairkan ternyata fiktif,” ungkap Agus, Jumat (1/9), seperti dilansir dari bukamatanews.

Agus memaparkan bahwa transaksi utang piutang pihak manajemen PSM Makassar dengan wanita bernama Shesie Erisoya itu berlangsung dari 2016 sampai 2019.

Di situ, manajemen klub berjuluk Juku Eja disebut meminjam uang senilai total Rp14,9 miliar untuk operasional klub dan hal lainnya.

“Manajemen PSM menggunakan uang ini untuk mendanai kegiatan PSM mulai dari belanja pemain, gaji pemain, hotel, akomodasi dan sebagainya. Di situ tidak ada jaminan apapun,” beber Agus.

Seiring waktu, utang manajemen PSM kepada pihak Shesie Erisoya tersisa Rp5,6 miliar setelah dibayar secara bertahap.

Belakangan, pihak manajemen PSM Makassar disebut tidak lagi pernah merespons upaya konfirmasi pihak Shesie Erisoya.

“Upaya-upaya baik somasi, pertemuan, dan memang ada beberapa kali pembayaran dilakukan. Namun dalam 6 bulan terakhir tidak ada pembayaran dan tidak ada komunikasi lagi sebagai bentuk respons pertanggungjawaban atas masalah ini,” tandasnya.

Sementara, Shesie Erisoya juga angkat bicara perihal kasus tersebut. Kata dia, dirinya berani meminjam uang dengan nilai fantastis itu hanya karena modal kepercayaan.

“Sebenarnya lebih kepada bagaimana kita sama-sama menjaga aja. bagaimana sama-sama kita menjaga pada saat itu benar-benar dari pihak-pihak yang lain ada penagihan. Nggak ada tenggak waktu pengembalian, karena saya pikir itu bisa terjadi apabila ada pembayaran pada saat itu dari pihak sponsor PSM atau tiket,” ucapnya.

Shesie geram lantaran komunikasi pihak manajemen PSM Makassar seolah-olah tidak ada itikad baik.

“Lebih kepada berkomunikasi dulu sebelum memakai, ini akan ada pemakaian di dana ini, dana ini, dana ini. Penggunaan atas kepercayaan,” tandasnya.

Tanggapan Kuasa Hukum Manajemen PSM

Di samping itu, manajemen PSM melalui kuasa hukumnya Yusuf Gunco angkat bicara soal utang Rp5,6 miliar.

Manajemen PSM sendiri telah menyepakati bahwa sisa utang PSM Makassar hanya berjumlah Rp2,1 miliar dari wanita Shesie Erisoya.

Sementara sisanya Rp3,5 miliar, masih perlu dibuktikan terkait sirkulasinya. Kata Yusuf kasus ini sudah bergulir sejak 2016 pasca Shesie sudah tidak lagi menjadi sekertaris pribadi Munafri Arifuddin alias Appi.

“PSM ini tidak menutup diri, terbukti dari Rp14 miliar sekian itu kita sudah selesaikan sehingga menjadi Rp2,1 miliar. Yang jadi polemik ini Rp 3,5 miliar. Saya akan ketemu pengacaranya untuk menghitung ulang yang Rp3,5 miliar itu,” ujarnya.

Kata Yusuf, jika nanti dalam penghitungan pihak Shesie mampu menunjukan bukti yang cukup perihal Rp3,5 miliar itu, maka manajemen PSM akan siap bayar.

“Kalau memang ada bukti ya kita akan selesaikan, itu pun kalau sinkron dengan upaya-upaya dan perjalanan-perjalanan, tiket-tiket ataupun hotel-hotel, ya kita rampungkan. Jadi sisa itu saja polemiknya,” terang Yusuf.

Dirinya juga menjelaskan bahwa manajemen PSM hanya baru menyepakati utang sebesar Rp2,1 miliar.

Kesepakatan itu terjadi pada 8 September 2022, dan ditandatangani dua pihak; pihak Manajemen PSM Makassar dan Shesie Erisoya.

Yusuf pun meminta pihak Shesie agar tidak membuat polemik ini panjang di media sosial. Karena manajemen PSM masih ada, masih bertanggung jawab selagi hal tersebut bisa dibuktikan di kemudian hari.

“Saya minta ke ibu Erisoya ini untuk tidak lagi bermain di media sosial, karena PSM ini milik masyarakat Sulawesi Selatan. Jangan sampai lain di cerita dan lain yang dibenarkan, jadi kita minta seperti itu,” tambah Yusuf.

Ini adalah perkembangan terbaru dalam konflik utang piutang antara manajemen PSM Makassar dan Shesie Erisoya.

Konflik ini telah berlangsung selama beberapa tahun dan melibatkan sejumlah besar uang.

Harapannya adalah masalah ini dapat diselesaikan dengan adil dan transparan sesuai hukum yang berlaku. (*)