BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan mulai menyoroti kondisi kelembagaan koperasi yang dinilai memprihatinkan. Banyak koperasi kini tak lagi beroperasi, bahkan sebagian besar tidak memiliki kantor sesuai alamat terdaftar.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan, Heruressandy Setia Kesuma, mengungkapkan hasil pemutakhiran data menunjukkan masih banyak koperasi “mati suri”.
“Berdasarkan data di sistem OSS Kementerian Koperasi, tercatat lebih dari 600 koperasi di Balikpapan. Namun setelah diverifikasi, hanya sekitar 225 yang berhasil kami temukan,” jelas Heruressandy, Kamis 23 Oktober 2025.
Dari jumlah itu, hanya 109 koperasi yang masih benar-benar aktif menjalankan kegiatan usahanya. Sementara 338 koperasi lainnya tidak ditemukan di alamat yang tercantum, dan diduga sudah berhenti beroperasi.
“Ini menjadi perhatian serius kami. Banyak koperasi yang sudah tidak menjalankan fungsi kelembagaannya,” ujarnya.
Heruressandy menambahkan, tingkat kepatuhan terhadap aturan perkoperasian pun masih rendah. Dari koperasi yang aktif, baru sekitar 70 persen yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sesuai ketentuan undang-undang.
“Kami terus mendorong koperasi agar melaksanakan RAT sebagai bentuk tanggung jawab dan transparansi terhadap anggota,” tegasnya.
Ia menegaskan, pembinaan koperasi ke depan akan difokuskan pada aspek kesehatan administrasi dan operasional, agar lembaga tersebut bisa kembali berperan sebagai pilar ekonomi rakyat.
Selain melakukan verifikasi, DKUMKMP juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam memperbarui data koperasi di lingkungannya.
“Kalau ada koperasi yang sudah tidak beroperasi atau tidak jelas keberadaannya, kami harap bisa segera dilaporkan. Informasi dari warga akan membantu kami dalam pembaruan data kelembagaan,” terang Heruressandy.
Langkah ini, kata dia, penting untuk memastikan program pembinaan dan pelaporan ke kementerian tetap akurat.
Di sisi lain, Pemkot Balikpapan tengah mendorong penguatan Koperasi Kelurahan Merah Putih, yang mulai terbentuk sejak Juli 2025. Saat ini, program tersebut memasuki tahap kedua, yaitu operasionalisasi usaha dan penguatan permodalan.
“Koperasi Merah Putih mendapat dukungan dari sejumlah BUMN di Balikpapan, terutama dalam penyediaan bahan pokok bagi masyarakat,” kata Heruressandy.
Ia berharap, koperasi ini menjadi wadah bagi warga di setiap kelurahan untuk ikut bergerak dalam kegiatan ekonomi lokal.
“Melalui Koperasi Merah Putih, kami ingin mengembalikan semangat berkoperasi sekaligus memperbaiki citra koperasi sebagai soko guru perekonomian rakyat,” pungkasnya. (*)












