DaerahHeadline

Bontang Jalin Kerja Sama dengan Jeju, Sampah Bisa Jadi Biogas dan Energi Terbarukan

1
×

Bontang Jalin Kerja Sama dengan Jeju, Sampah Bisa Jadi Biogas dan Energi Terbarukan

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang kembali mencuri perhatian dunia internasional. Kali ini, Pemerintah Jeju dari Korea Selatan (Korsel) menunjukkan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama dalam bidang pengelolaan sampah.

BONTANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang kembali mencuri perhatian dunia internasional. Kali ini, Pemerintah Jeju dari Korea Selatan (Korsel) menunjukkan ketertarikannya untuk menjalin kerja sama dalam bidang pengelolaan sampah.

Pada Senin (3/11/2025), delegasi dari Pemerintah Jeju berkunjung langsung ke Bontang untuk membahas kerja sama senilai Rp150 miliar yang difokuskan pada peningkatan sistem pengelolaan sampah di kota tersebut.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, menjelaskan bahwa bantuan tersebut bukan berupa dana tunai, melainkan dalam bentuk program pelatihan dan pendampingan teknis.
“Tujuannya adalah untuk menumbuhkan ekonomi sirkular di Bontang,” ujarnya usai pertemuan di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota.

Konsep ekonomi sirkular sendiri merupakan sistem ekonomi berkelanjutan yang berfokus pada pengurangan limbah sekaligus memaksimalkan pemanfaatan kembali sumber daya agar bernilai tambah.

Salah satu fokus program kerja sama ini, kata Neni, adalah pelatihan pengelolaan sampah menjadi energi (waste-to-energy/WtE). Teknologi tersebut memungkinkan sampah diubah menjadi energi terbarukan seperti listrik, panas, atau bahan bakar.
“Selain membantu mengurangi volume sampah di TPA, WtE juga bisa menjadi solusi energi alternatif pengganti bahan bakar fosil,” tambahnya.

Perwakilan Jeju National University, Bae Sung Kim, menyebutkan bahwa salah satu bentuk konkret kerja sama ini ialah pemberdayaan pengelolaan sampah makanan sisa menjadi biogas di Kota Bontang.
Ia menegaskan, kolaborasi ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan Jeju dengan pemerintah daerah di Indonesia.
“Ini kerja sama pertama kami dengan kota di Indonesia,” ujarnya.

Bae Sung menilai, kondisi Bontang saat ini mirip dengan situasi Pulau Jeju sekitar dua puluh tahun lalu ketika masih berjuang mengatasi persoalan pengelolaan sampah. Kesamaan pengalaman inilah yang mendorong Jeju memilih Bontang sebagai mitra kerja sama.

“Kami berharap melalui kolaborasi ini, Bontang dapat mandiri dalam mengelola sampah sekaligus mampu menghasilkan biogas untuk kebutuhan energi daerah,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *