BALIKPAPAN — Polresta Balikpapan meningkatkan intensitas penindakan pada Operasi Zebra Mahakam 2025 setelah mencatat lonjakan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas dalam dua tahun terakhir.
Penguatan operasi tersebut diumumkan dalam apel gelar pasukan yang berlangsung di halaman Mako Polresta Balikpapan, Senin, 17 November 2025.
Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Anton Firmanto, memaparkan bahwa pada pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2024 terdapat tiga kecelakaan lalu lintas, meningkat satu kasus dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, jumlah korban meninggal tetap dua orang pada masing-masing tahun.
Sementara itu, angka pelanggaran lalu lintas melonjak tajam. Tahun 2024 mencatat 1.738 pelanggaran, terdiri dari 788 tilang dan 950 teguran. Jumlah ini sangat kontras dengan tahun 2023 yang hanya mencatat 571 pelanggaran (440 tilang dan 131 teguran). Kenaikannya mencapai 1.167 pelanggaran atau sekitar 67 persen.
“Setiap kecelakaan biasanya dipicu oleh pelanggaran. Karena itu, disiplin berlalu lintas harus ditingkatkan,” tegas Anton.
Merespons perkembangan tersebut, Polresta Balikpapan mulai menerapkan strategi baru dalam Operasi Zebra Mahakam 2025. Fokusnya adalah memperkuat penegakan hukum melalui ETLE statis dan mobile serta tilang manual, khususnya bagi pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.
Anton menambahkan bahwa tujuan pengetatan ini adalah menekan angka kecelakaan, mengurangi risiko fatalitas, dan meningkatkan tingkat kepatuhan para pengendara. Ia menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi upaya serius untuk mewujudkan arus lalu lintas yang lebih aman.
Dalam arahannya, ia juga menekankan perlunya kerja sama berbagai pihak. Menurutnya, menciptakan budaya tertib di jalan raya membutuhkan kontribusi pemerintah daerah, komunitas, hingga masyarakat umum.
“Tolok ukur keberhasilan Polri adalah sejauh mana kehadiran personel mampu memberikan manfaat dan rasa aman bagi warga,” ujarnya.
Dengan penerapan strategi yang lebih tegas, Polresta Balikpapan menargetkan penurunan signifikan pada kasus kecelakaan, jumlah pelanggaran, dan tingkat fatalitas selama Operasi Zebra Mahakam 2025.
“Keberhasilan operasi bukan hanya berada di tangan masyarakat, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh personel kami. Semua pihak harus ikut berperan aktif,” tutup Anton. (*)












