RITMEEKALTIM — Diskusi sangat baik dilakukan demi menyelami pemikiran seseorang. Diskusi juga bisa dilakukan untuk mendapatkan solusi dari suatu permasalahan.
Memahami pentingnya diskusi, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Syafruddin mengajak mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) untuk berdiskusi.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berdiskusi dengan mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Jum’at (3/11/2023).
Politisi sekaligus penggiat pendidikan itu juga bercerita bagaimana pentingnya anggota legislatif memperjuangkan kepentingan rakyat.
Dihadapan sejumlah mahasiswa yang hadir, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kalimantan Timur (Kaltim) PKB itu menjelaskan sejumlah tupoksi DPRD.
“DPRD memiliki visi misi kepentingan rakyat, memayungi seluruh masyarakat, dengan fungsi legislasinya untuk membuat aturan yang memberikan keberpihakan kepada masyarakat,” katanya.
Ketua Fraksi PKB DPRD Kaltim sekaligus calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI untuk Tahun 2024 itu berbagi cerita bagaimana dirinya dulu sebagai mantan aktivis.
“Saya sebagai senior mantan aktivis mahasiswa memberikan pemahaman bahwa regenerasi itu adalah sunnatullah sesuatu yang pasti terjadi. Maka dalam rangka menghadapi regenerasi adek-adek mahasiswa harus menyiapkan diri dan memperbanyak bekal sebagai modal untuk meneruskan kepemimpinan di negeri ini,” tutur pria kelahiran Bima itu.
“Setidaknya ada tiga bekal yang harus diperbanyak, pertama adalah ilmu pengetahuan, kedua adalah relasi atau jaringan dan ketiga adalah karakter. Dengan tiga bekal ini kalian pasti akan menjadi generasi yang dapat meneruskan kepemimpinan di semua level dan semua bidang,” tambahnya
Selain memberi bekal, pria yang akrab disapa Udin itu juga menitipkan pesan kepada para mahasiswa.
“Pesan saya yang terakhir, carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Kemudian manfaatkan ilmu itu untuk kepentingan orang banyak,” pungkas Syafruddin.
Kegiatan itu juga dihadiri Anggota DPRD Kaltim lainnya. Mereka adalah Rusman Ya’qub, Bagus Susatio dan Baharuddin Demmu. (adv)