DaerahHeadline

Bontang Kembali Jadi Tertinggi di Data BPS, Pemkot: Belum Sesuai Realita

2
×

Bontang Kembali Jadi Tertinggi di Data BPS, Pemkot: Belum Sesuai Realita

Sebarkan artikel ini
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris.

BONTANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap data pengangguran yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur.

BPS Kaltim sebelumnya mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bontang mencapai 6,36 persen, menjadikan kota berjuluk “Taman” itu menempati peringkat tertinggi di antara 10 kabupaten/kota di Kaltim.

Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menyebut data tersebut belum mencerminkan kondisi sebenarnya. Menurutnya, sekitar 150 perusahaan saat ini beroperasi di Bontang dan menyerap banyak tenaga kerja.

“Persentase maupun angka itu kami tidak sepakat. BPS belum menghitung seluruh warga yang bekerja,” ujar Agus Haris saat melakukan sidak proyek turap di Api-Api, Jumat 14 November 2025.

Agus menambahkan, perhitungan BPS seharusnya juga memasukkan pekerja proyek bersifat sementara serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang aktif bekerja.

Ia menjelaskan, pada 2024 jumlah pencari kerja di Bontang tercatat 5.423 orang. Namun, banyak perusahaan baru membuka lowongan sepanjang 2025, sehingga jumlah pencari kerja tersisa hanya 2.442 orang per Juni 2025. “Memang sejak Januari hingga November, pencari kerja mengalami kenaikan lagi,” jelas Agus.

Agus mengaku merasa geli dengan informasi BPS yang menempatkan Bontang kembali sebagai kota dengan pengangguran tertinggi di Kaltim. Meski demikian, ia belum menerima data terbaru dari Dinas Ketenagakerjaan terkait penyerapan tenaga kerja sejak Juni 2025.

Sebagai perbandingan, tingkat pengangguran di Kaltim pada Agustus 2025 mencapai 5,18 persen. Urutan persentase pengangguran tertinggi di 10 kabupaten/kota se-Kaltim adalah:

  • Bontang 6,36%

  • Kutai Timur 6,20%

  • Balikpapan 5,84%

  • Samarinda 5,31%

  • Kutai Barat 5,21%

  • Paser 4,62%

  • Kutai Kartanegara 4,40%

  • Berau 4,40%

  • Penajam Paser Utara 4,26%

  • Mahakam Ulu 2,84%

Agus Haris menargetkan pengangguran di Bontang turun sekitar 30 persen pada 2026. “Target kami realistis, turun 30 persen dulu, tidak mungkin langsung 70 persen. Semuanya harus bertahap,” tuturnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *