Distribusi Air Bersih Masih Jadi PR Besar di Samarinda, DPRD Soroti Kinerja PDAM

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Elnatan Pasambe

RITMEE KALTIM – Ketersediaan air bersih di Kota Samarinda kembali menuai kritik. Meski suplai air sebenarnya mencukupi, masalah utama justru terletak pada distribusi yang belum merata. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Elnatan Pasambe, dalam keterangannya pada Sabtu (17/5/2025).

Menurutnya, permasalahan utama bukan soal kelangkaan air, melainkan jaringan distribusi PDAM yang belum menjangkau banyak kawasan pemukiman, terutama di wilayah Palaran dan Loa Janan Ilir.

“Airnya ada, tapi distribusinya buruk. Banyak jaringan pipa sekunder belum tersambung ke rumah warga,” ujar Elnatan.

Akibat kondisi ini, warga terpaksa mencari alternatif dengan membeli air dari pihak swasta atau menggali sumur pribadi. Langkah tersebut tentu berdampak pada beban ekonomi masyarakat, apalagi bagi mereka yang tinggal di daerah pinggiran.

Elnatan mengungkapkan, aduan soal pelayanan air bersih menjadi salah satu yang paling sering diterima DPRD. Namun, ia tidak menutup mata terhadap kendala yang dihadapi PDAM dan pemerintah daerah, khususnya terkait keterbatasan anggaran serta belum meratanya infrastruktur.

“Ini jadi tantangan serius. Anggaran yang terbatas memperlambat pembangunan jaringan. Tapi tidak bisa dibiarkan terlalu lama,” tegasnya.

Meski membuka ruang bagi keterlibatan pihak swasta, Elnatan mengingatkan bahwa pemenuhan air bersih tetap merupakan tanggung jawab negara. Menurutnya, air bersih harus diposisikan sebagai hak dasar warga negara yang wajib dipenuhi pemerintah.

“Kita tidak bisa bergantung pada pasar untuk urusan hak dasar. Pemerintah harus ambil peran utama,” tegasnya lagi.

DPRD Samarinda pun menyatakan komitmennya untuk terus mengawal target pemerataan layanan air bersih yang masuk dalam rencana pembangunan lima tahun ke depan. Salah satunya dengan mendorong penambahan anggaran serta membentuk kemitraan strategis antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

“Kami akan pastikan program ini berjalan. Kolaborasi diperlukan agar akses air bersih bisa dinikmati seluruh warga Samarinda, tanpa terkecuali,” tutup Elnatan.(ADV/DPRD SAMARINDA)