Distribusi Air Mahakam ke Bontang Dinilai Kunci Peningkatan Kesehatan dan Efisiensi Pelayanan

Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diah. (Dok.RITMEKALTIM/DFA).
Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diah. (Dok.RITMEKALTIM/DFA).

RITMEKALTIM – Rencana pemanfaatan aliran Sungai Mahakam sebagai sumber pasokan air bersih bagi Kota Bontang memantik perhatian berbagai pihak, termasuk dari kalangan legislatif.

Gagasan ini dianggap bukan sekadar solusi teknis atas krisis air, melainkan juga langkah strategis untuk menopang kesehatan publik dan efisiensi pelayanan air bersih lintas daerah.

Bacaan Lainnya

Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diah, menilai inisiatif distribusi air dari Mahakam ke Bontang patut didorong sebagai proyek prioritas.

Kebutuhan air bersih yang terus meningkat di Bontang tidak bisa lagi ditangani dengan pendekatan jangka pendek. Dibutuhkan investasi infrastruktur yang mampu menjawab kebutuhan masa kini sekaligus mempersiapkan kapasitas untuk pertumbuhan penduduk ke depan.

Distribusi lintas wilayah seperti ini tidak hanya menyangkut ketersediaan fisik air, tetapi juga menuntut perencanaan matang dari sisi pembiayaan, desain jaringan, dan keberlanjutan layanan.

Efisiensi menjadi faktor kunci, agar proyek yang dirancang tidak justru menimbulkan beban finansial baru bagi badan pengelola maupun masyarakat.

“Setiap proyek besar harus diawali dengan kajian yang komprehensif. Jangan sampai biaya distribusi membebani pelanggan atau membuat PDAM kesulitan beroperasi secara berkelanjutan,” ujar Syarifatul, Minggu (15/6/2025).

Ia mengingatkan, pengelolaan air bersih bukan semata urusan teknis. Ada dimensi sosial dan kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Akses air layak menjadi fondasi penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama di kawasan yang selama ini mengalami defisit pasokan.

Ketersediaan air bersih juga erat kaitannya dengan upaya penurunan angka stunting. Anak-anak yang mengonsumsi air tercemar atau tidak higienis lebih rentan terhadap gangguan pertumbuhan.

Maka, menjamin pasokan air yang layak dinilai sebagai bagian dari strategi jangka panjang dalam membentuk generasi sehat dan produktif.

“Air bersih adalah hak dasar masyarakat. Jika kualitas dan aksesnya baik, maka kesehatan keluarga pun akan meningkat, dan risiko stunting dapat ditekan,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, BUMD penyedia air, serta lembaga legislatif dalam memastikan proyek ini dirancang dan dijalankan dengan cermat.

Setiap tahapan, mulai dari kajian teknis, analisis biaya, hingga sosialisasi kepada masyarakat, perlu dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Distribusi air Mahakam ke Bontang, jika dikelola dengan pendekatan strategis, diyakini bukan hanya akan menyelesaikan krisis air di wilayah tersebut, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan kualitas hidup yang lebih merata di Kalimantan Timur. *DFA (ADV DPRD KALTIM)

Pos terkait