DPRD Kaltim akan Intens Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Sosialisasi 4 pilar kebangsaan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur (DPRD Prov Kaltim) (foto:instagram.com/baharuddin_demmu)
Sosialisasi 4 pilar kebangsaan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur (DPRD Prov Kaltim) (foto:instagram.com/baharuddin_demmu)

RITMEEKALTIM — Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Baharuddin Demmu menyampaikan pentingnya masyarakat memiliki wawasan kebangsaan.

Karena menurutnya, hal itu merupakan sebuah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan tanah airnya sebagai negara yang mengutamakan persatuan dan kesatuan.

Bacaan Lainnya

Dia menambahkan, empat pilar bangsa yaitu Pancasila, UUD 1954, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, sudah merupakan konsensus.

“Sosialisasi wawasan kebangsaan merupakan kemestian bagi seluruh penduduk Tanah Air. Karena itu adalah konsensus bangsa,” ucap legislator Dapil Kutai Kartanegara itu, Sabtu (14/10).

“Itulah mengapa sosialisasi wawasan kebangsaan ini merupakan bentuk ikhtiar kami di DPRD Kaltim. Karena dengan ini kita bisa hidup tenteram dan bersatu. Jadi, harus betul-betul ditanamkan,” tuturnya.

Menurut dia, sekalipun wawasan ini sebagian besar telah dipahami masyarakat dengan berbagai cara, namun pembahasannya perlu diperbincangkan dengan intens untuk menjaga keharmonisan.

“Nilai-nilai wawasan kebangsaan itu pelan-pelan sebenarnya ya dipahami (setelah disosialisasikan), walaupun sebenarnya banyak masyarakat yang sudah paham. Tapi pada saat dijelaskan lagi, antusias masyarakat menghadiri itu juga luar biasa. Sehingga DPR menganggap bahwa program ini harus tetap dijalankan bersama,” harapnya.

Selain itu, Baharuddin Demmu juga menyarankan pihak kepolisian untuk menjaga dan mengayomi masyarakat melalui tidak hanya tindakan, tetapi juga pemahaman.

Lebih jauh dia mengatakan, sosialisasi wawasan kebangsaan kelak akan diberikan porsi lebih banyak ketimbang sebelumnya.

“Teman-teman kepolisian ini kan selama ini jadi pengayom. Mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat. Jadi kita meminta juga mereka jadi narasumber,” tuturnya.

“Untuk sekarang ini pelaksanaannya satu bulan sekali. Ke depannya dalam sebulan bisa jadi tiga kali,” imbuh Baharuddin Demmu. (Adv)

Pos terkait