DPRD Kaltim Dorong Pendidikan Seksual Dini untuk Lindungi Anak dari Kekerasan

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti. (Dok.RITMEKALTIM/DFA).
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti. (Dok.RITMEKALTIM/DFA).

RITMEKALTIM – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Damayanti, menekankan pentingnya pendidikan seksual sejak usia dini untuk melindungi anak-anak dari tindak kekerasan dan pelecehan.

Menurutnya, pendidikan ini sangat krusial untuk membekali anak-anak dengan pemahaman mengenai hak atas tubuh mereka sendiri, serta kemampuan untuk mengenali perilaku yang tidak pantas.

Bacaan Lainnya

“Pendidikan seksual di usia dini sangat penting untuk membekali anak-anak dengan pemahaman mengenai hak atas tubuh mereka. Ini akan membantu mereka mengenali perilaku yang tidak pantas, serta memberi mereka rasa percaya diri untuk melindungi diri mereka sendiri,” ungkap Damayanti, Selasa (20/5/2025),

Damayanti menjelaskan, pendidikan seksual yang tepat dan sesuai dengan usia anak dapat mencegah terjadinya kekerasan seksual serta meningkatkan kesadaran anak-anak mengenai perlindungan diri.

Dengan pemahaman ini, anak-anak tidak hanya diajarkan untuk menjaga diri mereka dari potensi kekerasan, tetapi juga mengerti batasan-batasan yang harus dihormati oleh orang lain.

Lebih lanjut, Damayanti mengungkapkan bahwa fenomena kekerasan terhadap anak di Kaltim semakin mengkhawatirkan. Mengutip data dari Simfoni Perlindungan Perempuan dan Anak, Damayanti menunjukkan adanya lonjakan kasus kekerasan terhadap anak yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Tercatat, pada 2021, ada 551 kasus, angka tersebut meningkat menjadi 945 kasus pada 2022, dan mencapai 1.108 kasus pada 2023. Bahkan, pada Juli 2024, sudah tercatat 569 kasus.

Melihat data tersebut, meskipun laporan kasus kekerasan meningkat, bukan berarti angka kekerasan semakin tinggi, tetapi lebih menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk melaporkan kekerasan yang selama ini tersembunyi.

Damayanti pun menegaskan bahwa perlu ada perubahan pandangan masyarakat terkait pendidikan seksual, yang sering kali dianggap tabu. Ia mengusulkan agar kurikulum khusus mengenai pendidikan seksual dapat dimasukkan dalam pendidikan anak-anak usia dini.

“Ini adalah langkah penting untuk memastikan anak-anak kita tumbuh dengan pemahaman yang benar tentang hak-hak mereka. Melalui pendidikan seksual, mereka akan belajar bagaimana melindungi diri mereka dengan cara yang tepat dan memahami tindakan yang tidak pantas,” jelas Damayanti.

Sebagai tambahan, ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga sosial untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.

Hanya dengan upaya bersama yang maksimal, Damayanti berharap, kasus kekerasan terhadap anak dapat ditekan, dan anak-anak di Kaltim dapat tumbuh dalam lingkungan yang lebih aman dan terlindungi. *DFA (ADV DPRD KALTIM)

Pos terkait