DPRD Samarinda Soroti Maraknya Kekerasan Pelajar, Wacanakan Jam Malam Anak

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie

RITME KALTIM – Aksi kekerasan antar pelajar di Kota Samarinda kembali menjadi perhatian serius DPRD setempat. Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya kasus kekerasan di kalangan pelajar usia sekolah dasar dan menengah pertama.

Salah satu kasus yang mencuat ke publik adalah pengeroyokan terhadap seorang siswa SD oleh sejumlah pelajar SMP. Insiden ini dinilai menjadi cermin kegagalan sistem pendidikan dalam membentuk karakter anak secara menyeluruh.

“Pendidikan hari ini terlalu fokus pada aspek akademik. Padahal, yang lebih penting adalah pembentukan moral dan karakter, dan itu dimulai dari rumah,” kata Novan, Jumat (23/5/2025).

Ia menegaskan bahwa peran sekolah tidak bisa berdiri sendiri dalam membentuk kepribadian anak. Orang tua, tokoh masyarakat, dan aparat lingkungan juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga perilaku anak di luar sekolah.

Lebih lanjut, Novan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap banyaknya anak-anak yang masih berkeliaran hingga malam hari tanpa pengawasan. Ia menilai kondisi ini turut memicu meningkatnya potensi kenakalan remaja dan tindak kekerasan.

Sebagai langkah preventif, Novan mewacanakan penerapan kebijakan jam malam khusus anak-anak. Menurutnya, kebijakan tersebut bisa menjadi solusi jika dirancang melalui musyawarah bersama lintas sektor.

“Kita perlu duduk bersama, merumuskan kebijakan yang berpihak pada perlindungan anak, tanpa harus represif. Jam malam bisa jadi langkah awal,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa DPRD Samarinda akan terus mendorong terciptanya sinergi antara lembaga pendidikan, keluarga, dan aparat penegak hukum untuk membentuk ekosistem sosial yang lebih aman dan sehat bagi tumbuh kembang anak.

“Sudah waktunya kita hentikan lingkaran kekerasan di kalangan pelajar. Ini tanggung jawab kita bersama,” tutup Novan.(ADV/DPRD SAMARINDA)