RITMEEKALTIM.co — Budiman Sudjatmiko resmi dipecat sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ulah dukungannya kepada Prabowo Subianto.
Langkah Budiman itu mendapat kecaman dari rekan partainya. Pasalnya, sejak awal PDIP mengusung dan mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Surat pemecatan Budiman tanpa perantara ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Rabu (24/8).
Dikutip dari CNN, salinan suratnya ada dan itu dibenarkan oleh politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus.
“Setahu saya hari ini sudah dikirim kurir ke rumah budiman,” beber Deddy.
Lewat pesan singkatnya juga, Budiman mengonfirmasi sudah menerima surat tersebut.
“Sudah (menerima surat pemecatan),” kata dia.
Bagi Budiman pemecatan dirinya di PDIP adalah bagian perpindahan episode dalam hidupnya
“Ini bagian dari hidup saya sebagai manusia politik sejak saya remaja. Mengalir bersama sejarah” ujar Budiman, yang disadur dari kanal Tempo.
Sebelum resmi dipecat, Budiman sempat diberikan pilihan dari Sekjen PDIP untuk mengundurkan diri, tetapi Budiman menyatakan tak akan mundur dari PDIP.
Budiman juga meminta agar PDIP memberikannya kesempatan untuk menjelaskan alasan dukungannya, namun PDIP tak memberikan kesempatan tersebut.
Sebelumnya, sang aktivis itu menyebutkan dirinya bakal ‘melajang’ beberapa waktu. Atas kondisi tersebut, ia merasa bersedih hati.
“Saya mungkin akan mempertimbangkan jomlo dulu. Ya, ibaratnya orang baru kehilangan pasangan hidup, harus melewati masa berkabung yang lama. Pasti kan berkabung dong,” Ucap Budiman, Rabu (22/8).
Dirinya juga tak menutup kemungkinan bakal kembali mendaftarkan diri ke PDIP. Alasannya, ia mengaku memiliki kedekatan emosional dengan PDIP.
Bahkan, ia mengaku sudah mengampanyekan PDI sejak kelas 6 SD.
“Nanti setelah itu kita lihat, apakah barangkali setelah beberapa tahun kesalahan saya diampuni saya bisa daftar lagi (ke PDIP),” pungkasnya. (*)