RITMEKALTIM -Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, menyoroti aspek krusial dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan di wilayah pedalaman, yaitu ketersediaan fasilitas pendukung yang selama ini kerap terlupakan.
Ia mengingatkan bahwa membangun gedung sekolah saja tidak cukup jika kebutuhan dasar seperti listrik, akses internet, dan tempat tinggal layak bagi guru belum terpenuhi.
“Hanya membangun fisik sekolah tidak akan maksimal dampaknya tanpa dukungan fasilitas yang memadai. Guru-guru dan siswa di daerah terpencil juga membutuhkan akses listrik yang stabil, jaringan internet, serta hunian yang nyaman agar proses belajar mengajar berjalan efektif,” tegas Hasanuddin, Senin (26/5/25).
Kondisi minimnya fasilitas pendukung ini dinilai menjadi salah satu penghambat utama dalam pencapaian mutu pendidikan yang merata di seluruh Kalimantan Timur. Guru yang harus mengajar di daerah terpencil sering menghadapi kesulitan karena keterbatasan akses teknologi dan kenyamanan tempat tinggal.
Menurut Hasanuddin, perhatian terhadap aspek ini harus menjadi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran pendidikan oleh pemerintah daerah maupun pusat.
Penanganan yang komprehensif diharapkan dapat membuka peluang yang lebih luas bagi anak-anak di pedalaman untuk mendapatkan pendidikan berkualitas setara dengan yang ada di perkotaan.
“Pendidikan yang berkualitas bukan hanya soal bangunan, tapi juga bagaimana menciptakan lingkungan yang mendukung. Jika hal ini diabaikan, maka pemerataan pendidikan hanya akan menjadi wacana tanpa realisasi,” ujarnya.
Isu ini menjadi titik fokus dalam upaya DPRD Kaltim mendorong kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, khususnya bagi wilayah yang selama ini tertinggal dalam hal infrastruktur dan fasilitas pendukung. *DFA (ADV DPRD KALTIM).