BONTANG – Dalam rangka memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Kota Bontang rutin melakukan survei harga komoditas di pasar. Kegiatan ini bertujuan untuk memperbarui informasi harga dan mendeteksi potensi kenaikan yang dapat memicu inflasi.
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan DKUMPP Bontang, Bachrian, mengatakan, tim survei memantau secara langsung ke tiga pasar utama, yakni Pasar Taman Rawa Indah, Pasar Taman Telihan, dan Pasar Taman Citra Mas Loktuan. Setiap hari, mereka mewawancarai tiga pedagang di tiap pasar untuk mendapatkan data fluktuasi harga.
“Para pedagang umumnya menjual berbagai macam bahan pokok, jadi tiga orang sebagai sampel sudah cukup untuk mengetahui pergerakan harga di pasar,” ungkapnya, Sabtu (23/11/2024).
Hasil pemantauan harga komoditas di pasar kemudian diumumkan setiap hari senin di media sosial DKUMPP Bontang, seperti Instagram. Selain itu, data tersebut juga dikirim ke Kementerian Perdagangan minimal tiga hari sekali untuk evaluasi dan pemantauan inflasi regional.
“Kami rutin memperbarui informasi dari ketiga pasar, dan hasilnya diunggah sesuai jadwal tersebut,” ujarnya.
Melalui pemantauan ini, DKUMPP Bontang dapat segera mengambil tindakan jika terjadi lonjakan harga yang signifikan, sejalan dengan program Warung Tekan Inflasi (Wartek In) On The Spot yang bertujuan untuk menekan inflasi. Bachrian mengungkapkan bahwa lonjakan inflasi tahun 2023, terutama pada harga beras, kini berangsur terkendali.
“Tahun lalu harga beras sangat tinggi, tapi tahun ini sudah mulai menurun. Harga beras untuk satu karung 25 kilogram, misalnya, telah turun hingga Rp 25 ribu,” jelasnya.
Sementara itu, harga yang terus terjadi naik turun yaitu harga cabai. Diketahui, harga Cabai setiap update terjadi perubahan kenaikan maupun penurunan. (adv)