BALIKPAPAN — Teriakan panik memecah keheningan pagi di Jalan Kilat, RT 32, Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat, Sabtu (24/10/2025). Asap hitam pekat menjulang tinggi, disusul kobaran api yang melahap rumah demi rumah di kawasan padat penduduk itu.
Warga berlarian keluar rumah. Ada yang menuntun orang tua renta, ada pula yang menggendong anak kecil sambil membawa tas berisi dokumen penting. Dalam kepanikan, sebagian berusaha menyiram api dengan air seadanya, berharap kobaran tak semakin meluas.
“Api muncul cepat sekali dari rumah tengah. Karena bangunannya kayu, langsung menyambar ke rumah lain,” tutur Irul, salah satu warga yang menyaksikan langsung detik-detik kebakaran itu.
Sekitar pukul 09.05 Wita, api sudah menjalar ke beberapa rumah lain. Suara tangisan, teriakan minta tolong, dan sirine pemadam bergantian terdengar memenuhi udara.
Puluhan petugas Damkar BPBD Balikpapan, dibantu TNI, Polri, dan relawan, bergegas ke lokasi. Namun medan sempit di tengah pemukiman padat membuat proses pemadaman tak mudah.
“Kami langsung turunkan armada setelah laporan masuk. Tapi akses jalan benar-benar jadi kendala,” kata salah satu petugas Damkar di lokasi.
Setelah hampir satu jam berjibaku, api akhirnya berhasil dijinakkan. Petugas kemudian melakukan pendinginan agar bara tak kembali menyala.
Meski api padam, suasana duka masih terasa. Beberapa warga tampak menatap puing-puing rumah yang hangus, tak menyangka tempat tinggal mereka hilang dalam sekejap.
“Untuk sementara, data ada enam rumah terbakar — satu di RT 32 dan lima di RT 29. Para korban ditampung sementara di rumah kerabat,” ujar Sawiyah, petugas PSM Kelurahan Baru Ilir.
Penyebab pasti kebakaran masih diselidiki pihak berwenang. Namun bagi warga, pagi itu akan selalu diingat sebagai hari ketika nyala api menghapus sekejap puluhan tahun kenangan. (*)












