Samarinda – Proyek pembangunan jalan di Kota Samarinda menuari kritikan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda.
Anggota Komisi IV, Anhar, menyoroti kelemahan dalam sistem perencanaan dan pelaksanaan proyek yang berpotensi merugikan masyarakat. Dimana banyak proyek jalan yang baru dikerjakan ternyata sudah mulai rusak dalam waktu singkat.
Ia menyebut, hal itu terjadi lantaran proses perencanaan yang kurang matang. Karenanya ia mendesak agar pemerintah kota segera melakukan evaluasi atas hal ini.
“Masyarakat membutuhkan bukti nyata, bukan hanya janji-janji. Jangan sampai jalan yang baru selesai dibangun justru cepat rusak atau pengerjaannya tertunda,” tegas Anhar, Senin 24 Februari 2025.
Ia juga meminta agar kordinasi antar instansi terkait dapat ditingkarkan agar pelaksanaan proses pengerjaan proyek berjalan sesuai yang diharapkan.
“Jangan sampai proyek jalan yang baru malah menjadi langganan perbaikan. Ini bukan hanya masalah anggaran, tetapi juga keselamatan masyarakat. Artinya penting adanya pengawasan yang ketat,” ujar politisi PDIP ini.
Ia menambahkan, lemahnya sistem perencanaan infrastruktur akan menyebabkan pemborosan anggaran yang berulang.
“Jika perencanaan infrastruktur dilakukan dengan matang sejak awal, kita tidak perlu terus-menerus mengeluarkan dana untuk memperbaiki jalan yang baru selesai dibangun,” jelasnya.
Ia berharap, pemerintah segera mengatasi persoalan ini, dan memastikan kualitas infrastruktur tidak hanya memenuhi standar teknis, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi warga.
“Pengawasan harus diperketat. Masyarakat berhak atas infrastruktur yang layak, dan itu adalah tanggung jawab pemerintah untuk memenuhinya,” pungkasnya. (Adv.)