RITMEKALTIM – Masalah kelangkaan air bersih yang masih melanda sebagian wilayah Kota Bontang menjadi sorotan anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim). Legislator Komisi IV, Agus Aras, meminta agar percepatan pengoperasian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional segera diwujudkan untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat.
Menurut Agus, penyelesaian proyek SPAM yang berlokasi di Desa Sukadana menjadi harapan besar bagi ribuan warga yang selama ini bergantung pada pasokan air terbatas.
Ia menilai infrastruktur yang telah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kaltim menunjukkan keseriusan dalam menangani krisis air, namun pelaksanaannya masih memerlukan kerja sama lintas pihak, termasuk sektor swasta.
“Pekerjaan fisik yang menjadi kewenangan provinsi sejatinya sudah rampung. Sekarang tinggal bagaimana komitmen dari pihak swasta yang turut terlibat dalam penyelesaian teknis dan operasionalnya,” ujarnya, Selasa (27/5/2025).
SPAM regional yang ditargetkan memiliki kapasitas distribusi hingga 249 liter per detik ini menjadi salah satu solusi strategis jangka panjang untuk menyuplai air bersih tidak hanya bagi Bontang, tapi juga wilayah sekitarnya di pesisir timur Kaltim.
Agus menekankan pentingnya koordinasi yang solid antara pemerintah daerah dan mitra pelaksana agar proyek ini bisa difungsikan tanpa penundaan lebih lanjut. Ia berharap operasional SPAM dapat dimulai paling lambat Agustus tahun ini.
“Kita harus akui bahwa kebutuhan air bersih adalah hak dasar warga. Maka tidak bisa ditunda lagi. Semua pihak yang terlibat harus menunjukkan tanggung jawabnya, agar masyarakat tidak lagi menunggu dalam ketidakpastian,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kehadiran infrastruktur tidak akan berdampak signifikan apabila tidak segera difungsikan. Untuk itu, ia mendesak pihak terkait menyelesaikan hambatan administratif maupun teknis yang masih mengganjal proses pengoperasian.
“Setiap keterlambatan dalam layanan publik berdampak langsung pada kualitas hidup warga. Maka jangan sampai fasilitas ini hanya jadi proyek fisik tanpa manfaat nyata,” jelasnya.
Dengan kian mendesaknya kebutuhan, DPRD Kaltim pun menegaskan akan terus melakukan pengawasan agar SPAM regional tidak hanya menjadi janji, melainkan solusi konkret untuk krisis air bersih yang sudah berlangsung lama. *DFA (ADV DPRD KALTIM)