BONTANG — Proyek ambisius Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk membangun pelabuhan peti kemas di kawasan Loktuan tampaknya belum bisa segera terealisasi. Pembangunannya terpaksa ditunda akibat keterbatasan anggaran daerah.
Sebelumnya, Pemkot Bontang telah menertibkan kawasan Pelabuhan Loktuan dengan membongkar 27 bangunan tak berizin. Penertiban ini dilakukan sebagai langkah awal menuju pembangunan pelabuhan baru yang digadang-gadang bakal menjadi pusat aktivitas logistik kota.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, mengatakan Loktuan akan disiapkan sebagai titik strategis untuk mendukung kegiatan ekonomi daerah.
“Pelabuhan Loktuan nanti diharapkan bisa menjadi penyumbang PAD terbesar bagi Kota Bontang,” ujarnya usai mengikuti kegiatan penanaman 4.000 bibit mangrove di Pantai Berbas Basah, Kamis (6/11/2025).
Menurut politisi Gerindra itu, pelabuhan peti kemas nantinya akan difungsikan sebagai lokasi utama bongkar muat dan penyimpanan kontainer berkapasitas besar.
Ia juga menyebutkan bahwa letak Pelabuhan Loktuan sangat potensial karena berdekatan dengan Masjid Terapung—ikon wisata religius Bontang—dan kawasan industri.
“Nantinya pelabuhan ini akan multifungsi, mendukung pariwisata sekaligus industri,” jelas Agus Haris.
Rencana awal, proyek tersebut disiapkan dengan anggaran sekitar Rp75 miliar. Namun, karena adanya penyesuaian pada APBD, pelaksanaannya harus ditunda hingga kondisi keuangan daerah membaik.
“Dana sebesar Rp75 miliar itu sebenarnya sudah disiapkan, tapi dengan pemangkasan APBD, otomatis kita harus menunggu situasi kembali stabil,” tutupnya. (*)
