DaerahHeadline

Pemkab Kutai Barat Siapkan Penerbitan 7 Buku Budaya, Anggarkan Rp1,5 Miliar

4
×

Pemkab Kutai Barat Siapkan Penerbitan 7 Buku Budaya, Anggarkan Rp1,5 Miliar

Sebarkan artikel ini
Kegiatan ini dihadiri Kepala Disdikbud Kubar Robertus Bandarsyah, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (PPD) Yusuf Subaryono, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta para penulis yang terlibat dalam proyek penulisan tersebut.

Kutai Barat — Pemerintah Kabupaten Kutai Barat (Pemkab Kubar) tengah mempersiapkan penerbitan tujuh buku yang mengangkat kebudayaan lokal, sebagai upaya pelestarian nilai-nilai adat dan kearifan masyarakat.

Hal tersebut terungkap dalam presentasi awal penyusunan buku kebudayaan yang digelar di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kubar, Barong Tongkok, Kamis, 16 Oktober 2025.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Disdikbud Kubar Robertus Bandarsyah, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (PPD) Yusuf Subaryono, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta para penulis yang terlibat dalam proyek penulisan tersebut.

Adapun tujuh judul buku yang akan diterbitkan antara lain:

  • Pelangi Sendawar

  • 101 Nasihat Bijak dalam Ritual Perkawinan Adat Dayak Benuaq

  • Pesan Eskatologis dalam Ritual Kematian Dayak Benuaq

  • Monaq dan Ringeng Jilid II

  • Sejarah Lamin Tolan, Mancong, Benung dan Pepas Eheng

  • Strategi Pembangunan dan Pelestarian Adat serta Hukum Adat Budaya Rentenukng Berbasis Komunitas Lokal

  • Sejarah Kampung-Kampung di Kawasan Linggang

Yusuf Subaryono menyampaikan bahwa penulisan buku ini merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah daerah dalam menjaga warisan budaya. Proyek ini diprakarsai oleh Disdikbud dan didukung langsung oleh Bupati Kubar.

“Anggaran yang disiapkan mencapai Rp1,5 miliar dan bersumber dari APBD Murni tahun anggaran 2025. Kegiatan dilakukan melalui mekanisme swakelola tipe III, bukan melalui proses lelang,” jelas Yusuf.

Proses penulisan melibatkan lima orang dari tim pelaksana Disdikbud, serta tokoh-tokoh adat Dayak Tunjung dan Benuaq, guna memastikan keakuratan dan kedalaman isi buku.

Dukungan penuh juga disampaikan Bupati Kubar, yang berharap buku-buku tersebut mampu mengangkat kembali identitas budaya lokal dan dijadikan sebagai bahan ajar muatan lokal di sekolah-sekolah.

Menurut Yusuf, seluruh penulis berasal dari daerah, dan diharapkan ketujuh buku bisa selesai pada Desember 2025. Setelah memperoleh lisensi penerbitan resmi, buku-buku itu akan dicetak dan didistribusikan ke berbagai sekolah.

Sementara itu, Direktur Perkumpulan Bina Benua Putijaji, Paulus Kadok, menyebut bahwa kegiatan presentasi ini penting untuk memastikan isi narasi selaras dengan harapan masyarakat.

“Buku-buku ini akan menjadi tonggak penting dalam mendokumentasikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat Kutai Barat. Penulis tidak hanya mengandalkan sumber literatur, tapi juga melakukan observasi langsung ke lapangan,” ujarnya.

Paulus menambahkan, kehadiran buku-buku ini akan memberikan rujukan yang kuat bagi generasi muda dalam memahami sejarah dan kebudayaan daerah.

Salah satu penulis, Fedelis Nyongka, yang menulis dua judul buku (Pelangi Sendawar dan Sejarah Lamin Tolan), menyatakan bahwa karya ini bukan sekadar dokumentasi ilmiah, tetapi diharapkan menjadi referensi belajar bagi masyarakat umum.

“Penulisan dua buku ini ditargetkan rampung awal Desember 2025,” ungkapnya saat mempresentasikan konsep dari masing-masing buku yang sedang ia garap. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *