DaerahHeadline

Pemkot Balikpapan Fokus Revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur pada 2026

2
×

Pemkot Balikpapan Fokus Revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur pada 2026

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, Haemusri Umar

BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menargetkan revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur sebagai proyek prioritas di sektor perdagangan untuk tahun anggaran 2026. Proyek ini mendapat dukungan anggaran sebesar Rp45 miliar.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, Haemusri Umar, mengatakan saat ini proses penyusunan Detail Engineering Design (DED) tengah berjalan sebagai persiapan menuju pembangunan fisik. Proses ini juga diselaraskan dengan konsolidasi lahan bersama Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).

“DED Pasar Induk masih dalam tahap persiapan, sementara perhatian utama kami saat ini adalah Pasar Inpres karena lahan sudah jelas dan siap digunakan. Dari total area, 5 hektar tidak ada kendala, sedangkan 6 hektar lainnya masih dalam proses administrasi,” ujar Haemusri, Selasa (28/10).

Pembangunan fisik Pasar Induk belum dianggarkan dalam APBD 2026 karena fokus masih pada penyelesaian dokumen teknis. Sedangkan revitalisasi Pasar Inpres menjadi prioritas penuh Pemkot dan arahan langsung Wali Kota Balikpapan.

“Tahun depan fokus kita satu arah. Pasar Inpres harus jalan karena anggarannya sudah siap. Sementara Pasar Klandasan belum masuk pembahasan,” tegasnya.

Untuk menjaga kelancaran aktivitas pedagang selama revitalisasi, Disdag menyiapkan Tempat Penampungan Sementara (TPS). Tahap awal sosialisasi sudah dilakukan bersama BKAD sebagai langkah mitigasi dampak pembangunan.

Haemusri menambahkan, setelah desain final dan konsep tata ruang disepakati, pemerintah akan kembali melakukan sosialisasi lanjutan mengenai relokasi dan pembagian area usaha pedagang saat revitalisasi berlangsung.

Revitalisasi Pasar Inpres diharapkan menjadi momentum modernisasi pasar rakyat di Balikpapan. Dengan perbaikan fasilitas, sanitasi, dan tata ruang, pasar tradisional diyakini menjadi lebih tertib, aman, dan menarik bagi masyarakat.

“Tujuan revitalisasi bukan sekadar memperbaiki bangunan, tetapi juga meningkatkan ekosistem ekonomi. Pedagang nyaman, pembeli yakin, dan aktivitas ekonomi masyarakat meningkat,” pungkas Haemusri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *