RITMEEKALTIM — Anwar El Ghazi harus rela diputus kontraknya oleh Mainz 05. Pemutusan kontrak itu lantaran unggahan El Ghazi yang mendukung Palestina.
Pemain asal Belanda itu sebelumya sempat dibekukan oleh Mainz 05 pada 17 Oktober lalu. Unggahan yang kemudian dihapus itu dianggap memihak Palestina, dalam konflik dengan Israel.
Mainz 05 pada prosesnya sempat melepaskan winger 28 tahun itu dari hukuman. Tapi kemudian memastikan memutus kontrak sang pemain pada Jumat (3/11/2023).
“FSV Mainz 05 mengakhiri hubungan kontrak dengan Anwar El Ghazi dan mencoret sang pemain, yang berlaku langsung pada Jumat. Klub mengambil langkah ini sebagai respon terhadap pernyataan dan unggahan si pemain di media sosial,” tulis Mainz 05 dalam pernyataan resminya.
Mainz 05 sebelumnya memang menganggap El Ghazi mengambil posisi yang tak bisa ditoleransi klub dalam konflik di Gaza.
Klub Bundesliga ini bermarkas di MEWA Arena, di lokasi bernama jalan Eugen Salomon sebagai penghormatan terhadap pria Yahudi yang merupakan salah satu pendiri klub.
Anwar El Ghazi memberikan reaksinya terhadap pemutusan kontrak ini, menegaskan sikapnya sebagai pendukung Palestina.
Hingga saat ini Israel masih terus membombardir wilayah Gaza dan menewaskan lebih dari 9 ribu orang, mayoritas perempuan dan anak-anak.
“Membela yang benar, meski itu berarti berdiri sendirian,” ungkap El Ghazi dalam unggahan terbarunya di media sosial.
“Hilangnya mata pencaharian saya tak berarti apapun dibandingkan neraka yang ditimpakan ke orang-orang tak bersalah dan rapuh di Gaza #hentikanpembunuhan,” imbuhnya.
Sebelumnya, bintang Liverpool dan timnas Mesir Mohamed Salah juga menyuarakan dukungannya terhadap penduduk Gaza.
Itu diungkapkannya tak lama setelah Israel meledakkan rumah sakit Baptis Al-Ahli yang menewaskan setidaknya 500 orang.
Israel mengklaim aksinya sebagai tindakan pertahanan diri atas serangan Hamas, sebuah gerakan perlawanan di Gaza.
Israel sendiri sudah mencaplok wilayah Palestina, juga bersikap diskriminatif, menerapkan politik apartheid, dan mengontrol semua aspek kehidupan penduduk Palestina selama puluhan tahun. (tqm)