RITMEEKALTIM — Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) selaku Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara tegas menyatakan tidak ada pasangan bacapres-bacawapres yang mewakili NU di Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Gus Yahya usai Cak Imin menerima pinangan Partai NasDem untuk mendampingi Anies Baswedan.
Namun Gus Yahya sempat mengucapkan selamat jika Cak Imin dan koalisi Anies sudah merasa cocok satu sama lain sebagai pasangan capres dan cawapres.
“Selamat dapat jodoh,” ujar Gus Yahya, Sabtu (2/9).
“Kalau soal sikap, saya tegaskan tidak ada calon atas nama NU. Jadi, kalau ada calon itu kredibilitasnya sendiri,” tambahnya, seperti dinukil dari Youtube NU Online.
Kemudian Gus Yahya menjelaskkan PBNU tidak ikut campur dalam penentuan capres-cawapres.
Ia juga menyebut para kiai dan ulama NU tidak merestui calon tertentu menjelang Pilpres 2024 mendatang.
“Kalau ada klaim kiai PBNU merestui itu tidak benar, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi lembaga kemasyarakatan. Silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat,” kata Gus Yahya,
Ia juga menyampaikan bahwa ia kesal dengan pemikiran tokoh politik yang dinilai masih menganggap jemaah NU sekadar alat untuk diperebutkan suaranya jelang pemilu.
Menurutnya, anggapan itu “menghina” warga NU.
Sekali lagi Gus Yahya menegaskan NU tidak akan menjadi salah satu kompetitor dalam persaingan politik kali ini.
“NU ini punya warga yang banyak, ini basisnya sangat luas, survei terakhir 59,2 persen mengaku sebagai pengikut NU. Cuma sekarang mindset orang itu, masih banyak yang kebo-kebo, dicocokkan gampang. Itu menghina warga NU,” tandas Gus Yahya.
“PBNU sekali lagi tidak bisa menempatkan diri sebagai kompetitor,” imbuhnya. (*)