RITMEKALTIM– Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun, menegaskan pentingnya pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah Kalimantan Timur sebagai fondasi utama kesuksesan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ia mengingatkan bahwa pembangunan tidak boleh terpusat hanya pada kawasan inti IKN, melainkan harus menyentuh seluruh daerah yang selama ini masih mengalami keterbatasan akses dasar.
“Tidak semua wilayah di Kaltim menikmati listrik yang stabil, jalan yang layak, atau jaringan komunikasi yang memadai. Fakta ini harus menjadi perhatian serius dalam penyusunan agenda pembangunan pasca-IKN,” ujar Samsun.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang merata tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga menciptakan rasa keadilan bagi masyarakat yang selama ini terpinggirkan dari arus pembangunan. Ia menyebut ketimpangan yang terus dibiarkan berpotensi menjadi hambatan serius dalam mewujudkan Kaltim sebagai penyangga utama pusat pemerintahan nasional yang baru.
Samsun juga menyoroti bahwa kebutuhan infrastruktur tidak semata bersifat fisik, tetapi juga mencakup layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan konektivitas digital. Dalam era transformasi ini, kata dia, konektivitas menjadi kunci pemerataan informasi, distribusi barang, dan penguatan ekonomi masyarakat desa.
Ia mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk segera menyusun peta jalan pembangunan infrastruktur yang inklusif, dengan menempatkan wilayah tertinggal sebagai prioritas, bukan sebagai pelengkap.
“Jangan sampai IKN berkembang megah, tapi desa-desa di sekitarnya masih bergelut dengan listrik padam dan jalan rusak. Itu bukan kemajuan, tapi ketimpangan baru,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan berkeadilan, Samsun meyakini bahwa Kaltim tidak hanya akan menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga wajah baru pembangunan nasional yang benar-benar menyentuh seluruh lapisan masyarakat. *DFA (ADV DPRD KALTIM)
