SDM Jadi Kunci, Pembinaan Catur Muda Kaltim Dinilai Masih Minim Dukungan

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. (Dok.RITMEKALTIM/DFA).
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. (Dok.RITMEKALTIM/DFA).

RITMEKALTIM – Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki potensi besar dalam dunia catur, khususnya di kalangan generasi muda. Namun, potensi ini dinilai belum diimbangi dengan sistem pembinaan yang memadai.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, yang menilai pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan titik krusial dalam mendorong prestasi catur daerah.

Bacaan Lainnya

Menurut Reza, yang juga menjabat Ketua Pengurus Provinsi Percasi Kaltim, banyak bibit unggul catur bermunculan dari berbagai kabupaten/kota. Namun, kurangnya pembinaan berkelanjutan membuat talenta-talenta ini belum berkembang optimal.

“Potensi catur muda di Kalimantan Timur sangat besar. Tinggal bagaimana kita mengembangkan SDM, baik atlet, pelatih, maupun wasitnya. Tanpa itu, potensi hanya akan menjadi statistik,” tegas Reza.

Ia menekankan bahwa pembinaan tidak hanya berkutat pada pelatihan atlet saja, tetapi juga harus menyasar pelatih dan wasit sebagai elemen penting dalam menciptakan ekosistem kompetisi yang sehat. Tanpa pelatih berkompetensi dan wasit bersertifikasi, kualitas pembinaan dan pertandingan akan sulit meningkat.

Lebih lanjut, Reza menyebut Kaltim membutuhkan pendekatan pembinaan yang lebih terstruktur, termasuk melalui pendirian akademi catur atau pusat pelatihan khusus.

Upaya ini, menurutnya, akan menjadi solusi jangka panjang dalam mencetak atlet tangguh dan membangun kemandirian prestasi olahraga di daerah.

“Jika kita hanya menunggu event dan mengandalkan pelatihan seadanya, kita akan terus tertinggal. Butuh komitmen bersama untuk membangun SDM olahraga sejak dini dan secara profesional,” ujarnya.

Reza mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan pembangunan SDM olahraga, khususnya di cabang-cabang dengan potensi tinggi seperti catur.

Ia berharap dukungan tidak hanya berupa fasilitas fisik, tetapi juga dalam bentuk pelatihan, beasiswa, hingga program pelatihan lanjutan bagi tenaga teknis olahraga. *DFA (ADV DPRD KALTIM)

Pos terkait