Bontang — Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Wilayah Kalimantan Timur kembali mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang dalam rangka melakukan revisitasi berkala, Rabu (25/9/2024).
Selain meninjau jaminan kualitas dan keamanan mesin cuci darah, sertifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kompetensi, Tim Pernefri juga meninjau ketersediaan obat serta mengevaluasi sarana prasarana di unit Hemodialisis.
Kepala Ruang Hemodialisis RSUD Taman Husada, Salawati, mengatakan obat-obatan yang digunakan untuk prosedur cuci darah harus disimpan sesuai standar suhu dan keamanan tertentu.
“Kami memiliki sistem penyimpanan yang ketat, terutama untuk obat-obatan yang sensitif terhadap suhu. Pengawasan suhu dan kebersihan di gudang sangat penting untuk memastikan obat tetap dalam kondisi yang baik hingga digunakan oleh pasien,” ujar Salawati saat ditemui pada Jumat (27/9/2024).
Salawati mengatakan, sarana prasarana di unit Hemodialisis turut ditinjau, mulai dari ruang tindakan, ruang konsultasi, hingga kualitas air di ruang Reverse Osmosis (RO), yang merupakan bagian krusial dalam proses hemodialisis.
“Kualitas air di RO diperiksa setiap enam bulan untuk memastikan tidak ada kontaminasi yang dapat membahayakan pasien. Ruang RO ini dianggap sebagai ‘jantung’ dari unit Hemodialisis, sehingga pengawasannya sangat ketat,” sebutnya.
Sarana penunjang lain, seperti ruang tunggu yang harus nyaman dan edukatif, gudang penyimpanan alat medis, serta kelengkapan alat darurat, seperti oksigen dan alat pemadam kebakaran, juga diperiksa dalam kunjungan ini.
“Semua aspek, mulai dari alat seperti timbangan pasien hingga persiapan jalur evakuasi, diperiksa secara detail untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pasien,” sambungnya.
Dengan pengawasan ketat melalui revisitasi ini, RSUD Taman Husada Bontang berkomitmen untuk terus menjaga kualitas pelayanan, terutama di Unit Hemodialisis, agar tetap memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kemenkes dan Pernefri, demi keselamatan dan kenyamanan pasien. (Adv)