RITMEEKALTIM.co — Sedikitnya 57 rumah dan 4 lamin atau rumah bersama di Kampung Muhur, Kecamatan Siluq Ngurai, Kutai Barat, Kalimantan Timur, habis terbakar pada Minggu (19/8) malam.
Kebakaran yang diketahui terjadi pukul 22.30 itu membuat 197 jiwa terpaksa mengungsi.
Dalam kejadian itu 17 rumah sarang walet juga tidak terhindarkan dari sasaran si jago merah.
“Untuk sementara pengungsi kami tempatkan di gedung sekolah dasar di Kampung Muhur ini. Sebagian juga ada yang mengungsi ke tempat keluarganya di kampung lain,” kata Sekretaris Kampung Muhur, Yurdi, di lokasi kejadian, Selasa (22/8), seperti dikutip dari laman antara.
Saat kejadian, ungkap Yurdi, sejumlah warga tengah berkumpul di kampung sebelah dalam rangka menghadiri acara adat.
Karena itu warga tidak sempat menyelamatkan harta bendanya.
“Makanya banyak warga yang tinggal baju di badan,” kata dia.
Johan, salah seorang korban kebakaran menceritakan peristiwa kebakaran berawal dari api yang pertama kali terlihat dari lamin di bagian ujung kampung.
Namun, lantaran rumah-rumah penduduk itu terbuat dari kayu dan cuaca kering sehingga mengakibatkan si jago merah semakin cepat melahap.
“Asal apinya dari rumah lamin yang ditinggali Pak Wehan. Pas kebakaran ada suara ledakan, tapi kami tidak tahu ledakan itu dari apa,” ungkap Johan.
Sampai saat ini, polisi masih mendalami sebab pasti terjadinya kebakaran ini. Beruntung kejadian ini tidak memakan korban jiwa. Namun diperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah. (*)