SAMARINDA – Staf Khusus Wakil Presiden RI, Nicolaus Teguh Budi Harjanto, berkunjung ke Universitas Mulawarman (Unmul) untuk mendengarkan pandangan para akademisi terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pertemuan itu dihadiri Rektor Unmul, para dekan, serta sejumlah dosen dari berbagai disiplin ilmu. Para akademisi menyampaikan beragam masukan, mulai dari isu lingkungan sekitar IKN, keterlibatan masyarakat Kalimantan Timur dalam pembangunan, hingga dampak ekonomi yang ditimbulkan ke warga lokal.
Menanggapi masukan tersebut, Teguh berjanji akan menyampaikan hasil diskusi kepada Wakil Presiden, sekaligus dibawa ke Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Semua catatan dan masukan akan kami laporkan ke Bapak Wapres dan selanjutnya ke Bapak Presiden,” ujarnya usai dialog, Rabu (29/10/2025).
Teguh menilai sejumlah saran akademisi bersifat strategis dan relevan untuk arah pembangunan IKN, sementara beberapa lainnya lebih teknis operasional, seperti pembangunan pusat riset dan peran perguruan tinggi.
Selain itu, pertemuan tersebut menyoroti temuan sekitar 4.000 hektar tambang ilegal di sekitar IKN, yang sebelumnya diungkap Otorita IKN pada 15 Oktober 2025. Aktivitas tambang ilegal, termasuk penanaman dan pemasangan plang larangan di Bukit Tengkorak, Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, telah menimbulkan kerusakan lingkungan serta kerugian sosial dan ekonomi.
“Masalah ini tentu akan kami laporkan ke Wapres agar aparat penegak hukum memberi perhatian lebih dalam penegakan hukum,” ujar Teguh.
Ia menegaskan pemerintah tidak akan mengabaikan persoalan tambang ilegal dan akan menindaklanjuti secara serius. (*)












