Viktor Yuan Optimistis Samarinda Jadi Pusat Keuntungan Proyek Kereta Api Kaltim

Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan

SAMARINDA – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan jaringan kereta api di Kalimantan Timur. Beliau meyakini bahwa Kota Samarinda akan menjadi pihak yang paling diuntungkan jika proyek tersebut terealisasi.


Gagasan pembangunan moda transportasi modern ini kembali mencuat setelah Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyampaikan inisiasi tersebut kepada delegasi investor dari Provinsi Anhui, Tiongkok. Dalam pernyataannya, Seno menyebut Kalimantan Timur siap menghadirkan kereta api sebagai bagian dari transformasi transportasi yang mendukung kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN).


“Apabila stasiun pusatnya berada di Samarinda, secara otomatis kota ini akan menjadi titik sentral utama. Hal itu akan sangat menguntungkan,” ujar Viktor dengan penuh keyakinan.


Beliau menilai proyek kereta api bukan hanya sekadar infrastruktur, melainkan peluang besar untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di Samarinda, yang selama ini dikenal sebagai kota jasa dan perdagangan. Dengan posisi strategis sebagai kota penyangga IKN, kebutuhan akan moda transportasi baru dinilai semakin mendesak.


“Hasil-hasil dari berbagai daerah nantinya akan terdistribusi melalui Samarinda. Maka, ini adalah potensi nyata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tegasnya.


Viktor juga mengingatkan bahwa wacana proyek kereta api ini sebenarnya bukanlah hal yang baru. Jauh sebelumnya, telah digagas proyek rel Borneo sepanjang 203 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp53,3 triliun. Jalur ini direncanakan melintasi Penajam Paser Utara, Kutai Barat, dan Balikpapan.


Namun, rencana tersebut sempat mengalami kemunduran setelah pihak investor utama, Rusian Railways, menarik diri dari proyek pada tahun 2020. Hal ini menyebabkan pelaksanaannya sempat terhenti dan kehilangan arah.


Meskipun demikian, Viktor melihat masih ada harapan. Berdasarkan informasi dari situs resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, proyek kereta api Borneo masih berada dalam tahap persiapan. Ini menandakan peluang realisasi tetap terbuka, meskipun membutuhkan dorongan kuat dari pemerintah dan kejelasan dari sisi pendanaan.


“Sekarang tinggal bagaimana pemerintah dan para pemangku kepentingan menindaklanjuti. Jangan sampai peluang ini kembali terlewatkan. Kita harus siap menyambut perubahan,” pungkasnya.(adv)