BONTANG – Wali Kota Bontang, Basri Rase melakukan inspeksi mendadak ke lokasi proyek pembangunan Rumah Adat Kutai di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara pada Senin (23/09/2024). Proyek ini menjadi perhatian khusus karena berkaitan dengan Festival Adat Kutai Erau Belas Benua yang rutin digelar setiap tahun.
Kehadiran Basri Rase dalam sidak ini menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan budaya lokal. Dengan raut wajah yang penuh semangat, Basri mengungkapkan kekagumannya terhadap progres pembangunan replika rumah adat kutai yang kini mencapai hampir 65 persen.
“Senang saya lihat kalau begini. Pembangunan rumah adat kutai ini merupakan program infrastruktur berbasis budaya lokal yang akan menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata,” ujarnya.
Proyek yang terinspirasi dari budaya Istana Pagaruyung Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga mendukung pelaku UMKM lokal dengan menyediakan fasilitas yang menarik bagi pengunjung. “Sekitar kawasan ini nanti ada danau, air mancur, serta jalan di sekitar rumah adat,” tambahnya.
Basri juga menegaskan bahwa investasi senilai Rp 19 miliar merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap pelestarian budaya. Dia yakin kehadiran Rumah Adat Kutai akan memberikan dampak positif terhadap pendapatan daerah dan menarik minat generasi muda.
“Saya yakin, budaya lokal masih sangat menarik bagi gen z atau generasi milenial. Kehadiran rumah adat ini juga akan menjadi income bagus bagi PAD Bontang kedepannya,” kata Basri.
Sementara itu, Ketua Adat Kutai Guntung, Darmawi, mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota atas perhatian dan dukungannya dalam proyek ini. “Kami berharap rumah adat ini segera dapat dinikmati masyarakat,” katanya.
Dengan luas proyek mencapai 4 hektar, kawasan Rumah Adat Kutai akan mencakup replika rumah adat, panggung adat, ornamen, taman, serta infrastruktur jalan dan jembatan, menambah daya tarik bagi pengunjung dan memperkuat identitas budaya Kota Bontang. (*/red)