RITMEKALTIM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Hasanuddin Mas’ud, menegaskan dukungannya terhadap sejumlah program prioritas Universitas Mulawarman (Unmul) yang akan diajukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026.
Dukungannya ini disampaikan setelah melakukan pertemuan audiensi antara DPRD Kaltim dan jajaran pimpinan Unmul beberapa waktu lalu di kantor DPRD Kaltim.
Hasanuddin mengungkapkan bahwa audiensi tersebut menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi antara DPRD Kaltim dan Unmul, terutama dalam mendukung pengembangan pendidikan tinggi yang selaras dengan kebutuhan pembangunan daerah.
Menurutnya, Unmul sebagai perguruan tinggi terbesar di Kaltim memegang peran penting dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
“Penting bagi kita untuk memastikan bahwa program-program Unmul yang berdampak langsung pada pembangunan daerah dapat terakomodasi dengan baik dalam APBD. Kami siap mendukung penuh usulan-usulan strategis ini, yang akan membawa dampak positif bagi kemajuan Kaltim,” ujar Hasanuddin, Jum’at (9/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Unmul menyampaikan beberapa program prioritas, antara lain pembangunan gedung perkuliahan berstandar nasional, revitalisasi laboratorium, serta pembangunan rumah sakit pendidikan untuk mendukung program studi kedokteran.
Hasanuddin menegaskan bahwa pembangunan fasilitas ini sangat penting, mengingat Unmul saat ini masih bergantung pada rumah sakit sewaan untuk menjalankan program studi kedokteran.
“Jika sebuah perguruan tinggi dengan jurusan kedokteran harus menyewa rumah sakit untuk praktikum, ini jelas menjadi hambatan. Pemerintah daerah harus mendukung percepatan pembangunan rumah sakit pendidikan Unmul agar mereka dapat lebih mandiri dalam menyediakan fasilitas bagi mahasiswa,” tuturnya.
Unmul juga mengusulkan pembangunan apartemen mahasiswa dan integrasi sistem digital kampus untuk menunjang proses belajar mengajar. Hasanuddin menyambut baik usulan ini dan menyatakan bahwa hal tersebut akan menjadi prioritas dalam pembahasan anggaran daerah ke depan.
Salah satu isu krusial yang juga dibahas adalah pentingnya keberpihakan terhadap tenaga kerja lokal, terutama dalam menghadapi perubahan yang dibawa oleh perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim.
Hasanuddin menekankan perlunya pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang memberikan kesempatan yang adil bagi tenaga kerja lokal dalam bersaing dengan tenaga kerja dari luar daerah.
“Agar masyarakat lokal bisa bersaing secara adil, perlu ada kebijakan distribusi tenaga kerja yang menguntungkan mereka, bukan hanya berdasarkan persaingan bebas,” jelas Hasanuddin.
Dengan dukungan penuh dari DPRD Kaltim, Hasanuddin berharap program-program yang diusulkan Unmul dapat segera direalisasikan demi kemajuan pendidikan dan pembangunan daerah. *DFA (ADV DPRD KALTIM)