RITMEKALTIM – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) pada tahun 2025 membuka peluang besar bagi provinsi ini, tak hanya di sektor pemerintahan, tetapi juga dalam dunia pariwisata.
Perubahan besar ini menjadi kesempatan emas yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Salah satunya, melalui pengembangan sektor pariwisata yang lebih terencana dan profesional.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menilai bahwa jika Kaltim gagal mengelola potensi wisata secara maksimal, provinsi ini bisa kehilangan kesempatan untuk menjadi destinasi unggulan di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
“Pemindahan IKN adalah momen yang sangat berharga. Dunia akan melihat Kaltim. Kita harus siap, dan sektor pariwisata adalah salah satu yang harus diprioritaskan,” ujar Subandi, Jum’at (2/5/2025).
Subandi menyampaikan bahwa pariwisata Kaltim tidak hanya bergantung pada keindahan alamnya yang sudah dikenal. Untuk menarik wisatawan domestik dan internasional, Kaltim memerlukan lebih dari sekadar daya tarik alam.
Infrastruktur yang kuat, layanan berkualitas, serta pengalaman yang bisa memuaskan kebutuhan wisatawan modern menjadi kunci utama.
Ia pun menekankan pentingnya inovasi dalam menciptakan destinasi baru yang sesuai dengan perkembangan tren wisata global.
“Kita harus terus berinovasi. Jangan hanya mengandalkan yang sudah ada. Kaltim perlu memperkenalkan destinasi yang segar dan relevan dengan selera wisatawan zaman sekarang,” ungkapnya.
Kehadiran IKN akan mengubah wajah Kaltim, tetapi jika potensi pariwisata daerah ini tidak ditangani dengan serius, keindahan alam, budaya, dan kekayaan lokalnya akan sia-sia. Menurut Subandi, hal itu bisa terwujud melalui pengelolaan yang lebih terstruktur dan tata kelola yang baik.
Subandi juga mengingatkan agar pemerintah daerah, khususnya Dinas Pariwisata, serta seluruh pelaku industri wisata bergerak cepat dan aktif. Selain itu, promosi digital yang kreatif dan kolaboratif juga diperlukan untuk mengenalkan Kaltim kepada pasar internasional.
“Pengembangan sektor pariwisata bukan hanya soal menarik wisatawan, tapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, serta memperkenalkan Kaltim secara lebih luas,” katanya.
Menurutnya, kesiapan Kaltim menyambut IKN harus mencakup semua sektor, terutama pariwisata. Sebab, sektor ini bisa menjadi wajah yang memperkenalkan Kaltim ke dunia internasional.
“IKN memang pusatnya, tetapi pariwisata yang akan menunjukkan kehidupan Kaltim kepada dunia. Itu yang harus kita persiapkan dengan matang,” tutup Subandi. *Raf (ADV DPRD KALTIM)