RITMEKALTIM – Langkah pemerintah dalam memperluas jaringan internet gratis hingga ke pelosok desa di Kalimantan Timur dinilai sebagai terobosan penting dalam menjembatani kesenjangan digital yang masih dirasakan masyarakat pedesaan.
Gagasan ini mendapatkan dukungan kuat dari Subandi, anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), yang menilai bahwa akses terhadap teknologi digital tak lagi sekadar fasilitas tambahan, melainkan kebutuhan pokok masyarakat modern.
Subandi mengungkapkan bahwa percepatan transformasi digital sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini tertinggal dalam hal akses internet.
Menurutnya, kebijakan pemasangan WiFi gratis di seluruh desa merupakan langkah strategis yang selaras dengan upaya pemerataan pembangunan.
“Di zaman sekarang, internet menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Bukan lagi soal gaya hidup, melainkan kebutuhan dasar masyarakat,” tuturnya, Jum’at (2/5/2025).
Ia menambahkan, jika program ini dijalankan dengan baik, maka dampaknya akan terasa langsung, terutama dalam bidang pendidikan dan pengembangan ekonomi lokal.
Subandi juga menyoroti bagaimana para pelajar di desa dapat terbantu dalam proses belajar daring, serta pelaku usaha mikro yang bisa memperluas pasar melalui platform digital.
Tak hanya soal manfaat praktis, Subandi juga menilai inisiatif ini sebagai jembatan penghubung antara masyarakat desa dengan informasi global. Dalam pandangannya, konektivitas adalah fondasi yang akan membuka lebih banyak peluang bagi semua kalangan.
Dia mendorong agar pelaksanaan program ini tidak berhenti pada aspek teknis semata, tetapi juga dibarengi dengan sistem pemantauan yang konsisten dan evaluasi berkala guna menjamin efektivitasnya.
“Yang kita harapkan bukan hanya internet terpasang, tapi juga benar-benar membawa manfaat nyata bagi masyarakat yang menggunakannya,” tegasnya.
Melalui program ini, Subandi berharap Kaltim bisa menjadi contoh bagi provinsi lain dalam mengakselerasi kesetaraan digital. Ia menutup dengan menekankan pentingnya komitmen semua pihak agar teknologi bisa diakses secara inklusif dan berkeadilan. *Raf (ADV DPRD KALTIM)
