RITMEKALTIM – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, menegaskan bahwa kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil menjadi kunci penting dalam mengatasi berbagai tantangan pembangunan, khususnya kesenjangan layanan pendidikan dan kesehatan di daerah terpencil.
Kondisi geografis yang luas dan beragam di Kalimantan Timur menyebabkan perbedaan signifikan dalam akses terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Menurut Darlis, peran organisasi masyarakat yang memiliki jaringan luas di berbagai pelosok sangat strategis untuk membantu pemerintah memperluas jangkauan layanan publik yang selama ini sulit dijangkau.
“Dengan dukungan para kader dan relawan dari berbagai organisasi masyarakat yang tersebar hingga daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), pemerintah daerah bisa lebih efektif menjangkau masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan dan kesehatan,” ujarnya, Sabtu (14/6/2025).
Lebih lanjut, organisasi masyarakat sipil memiliki kapasitas untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan layanan publik.
Keberadaan mereka mampu mengisi kekosongan yang seringkali tidak terjangkau oleh intervensi pemerintah semata, terutama di wilayah-wilayah dengan keterbatasan infrastruktur.
Sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat, lanjutnya, tidak hanya mempercepat pemerataan layanan dasar, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah terpencil.
Hal ini dianggap sebagai fondasi penting dalam pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami optimistis dengan kolaborasi ini, disparitas sosial dan ketimpangan akses layanan dapat semakin diminimalisir di seluruh Kalimantan Timur,” tegasnya.
Pernyataan tersebut menegaskan kembali peran vital organisasi masyarakat sipil sebagai mitra strategis pemerintah dalam menghadirkan layanan pendidikan dan kesehatan yang lebih merata, khususnya di daerah-daerah dengan akses terbatas. *DFA (ADV DPRD KALTIM)
