RITMEKALTIM – Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui sektor pendidikan menjadi fokus utama pemerintah Kalimantan Timur (Kaltim), yang kini tengah mengembangkan berbagai strategi guna mendorong pemerataan pendidikan di seluruh jenjang.
Salah satunya adalah skema pembiayaan pendidikan gratis yang mulai diterapkan oleh Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Kaltim, yang disambut positif oleh banyak pihak, termasuk Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah.
Agusriansyah menilai langkah tersebut sebagai solusi tepat untuk mengurangi beban masyarakat, khususnya orang tua, dalam membiayai pendidikan anak-anak mereka.
“Skema pendidikan gratis ini sangat membantu, karena masyarakat tidak lagi terbebani dengan biaya pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah, maupun perguruan tinggi,” ujar Agusriansyah, Rabu (7/5/2025).
Meski demikian, Agusriansyah mengingatkan pentingnya untuk tetap memperhatikan pendidikan pada jenjang dasar hingga menengah, yakni SD, SMP, SMA, dan SMK, yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Ia menekankan bahwa untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, pemerintah harus mengembangkan model-model pendidikan inovatif, seperti proyek percontohan atau pilot project, yang bisa mendukung penerapan sistem pendidikan yang lebih efektif dan relevan.
“Pendidikan di jenjang dasar dan menengah harus dipersiapkan dengan baik melalui kebijakan yang dapat mengklasifikasikan kebutuhan dan arah pendidikan. Kita perlu menyiapkan generasi masa depan dengan keterampilan yang sesuai dengan permintaan pasar,” jelas Agusriansyah.
Politisi yang juga aktif dalam mendukung inovasi pendidikan ini menyebutkan bahwa kehadiran berbagai jenis sekolah seperti sekolah keunggulan, sekolah Garuda, sekolah prestasi, hingga sekolah kejuruan harus terus diapresiasi.
Namun, ia menegaskan bahwa untuk mencapainya, diperlukan fasilitas pendukung yang memadai, seperti workshop dan ruang praktik yang sesuai dengan setiap jurusan yang ada.
“Sekolah-sekolah ini tidak hanya sekedar didirikan, tetapi juga harus dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung agar peserta didik dapat benar-benar siap untuk menghadapi dunia kerja,” ujarnya.
Di sisi lain, Agusriansyah juga mengingatkan agar perhatian terhadap sekolah reguler tidak sampai terabaikan. Ia menilai bahwa ketimpangan kualitas pendidikan antar lembaga harus diantisipasi sejak dini agar tidak ada diskriminasi yang berdampak pada ketidakmerataan kualitas SDM di masa depan.
“Jangan sampai hanya karena fokus pada sekolah unggulan, sekolah reguler malah diabaikan. Hal ini bisa menimbulkan ketimpangan dalam kualitas pendidikan yang akan berujung pada ketidakmerataan kualitas SDM kita,” jelasnya.
Sebagai wakil rakyat, Agusriansyah berkomitmen untuk terus mendukung dan memberikan pemikiran yang konstruktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kaltim.
Ia yakin bahwa program pendidikan yang sudah dirancang oleh pemerintah daerah dapat berjalan sukses, asalkan mendapat pengawasan yang ketat dan didukung oleh kebijakan yang adil untuk semua lembaga pendidikan.
“Kami berkomitmen untuk terus mengawal dan memastikan skema pendidikan ini berjalan dengan baik. Pendidikan yang merata, inklusif, dan berkualitas adalah kunci untuk menghasilkan SDM yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global,” jelasnya.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, DPRD, dan seluruh pemangku kepentingan, Agusriansyah berharap pendidikan di Kaltim bisa berkembang lebih baik, menghasilkan SDM yang lebih kompetitif, dan mampu berkontribusi pada pembangunan daerah dan negara. *DFA (ADV DPRD KALTIM)