SAMARINDA — Para pekerja Teras Samarinda bersama Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim, sambangi wakilnya di Samarinda, Kamis 27 Februari 2025
Mereka pun membuka forum. Para dewan menyebut forum itu dengan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Disayangkan, RDP itu belum menampakkan benang merah.
Sebab, pihak kontraktor dan Kadis PUPR Samarinda, Desy Damayanti, enggan hadir dalam pertemuan penting itu. Saking tidak menghormati panggilan dewan, Dinas PUPR Kota Tepian hanya mengutus PPK Proyek Samarinda, Ilhamsyah.
Suasana RDP pun sempat memanas lantaran Ilham selaku bawahan tidak dapat menjamin apa-apa. Bahkan ia mengaku masih harus membawa pembahasan RDP kepada Kepala Dinas PUPR.
Alhasil, wakil Rakyat Samarinda, Abdul Rohim naik pitam dan begitu geram. Bahkan melempari Ilham dengan kotak makanan. Keributan pun tidak terhindarkan. Ruangan dipenuhi emosi dan suara teriakan yang dialamatkan kepada pemerintah.
Setelah suasana RDP kembali kondusif, anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Anhar, meminta orang nomor wahid Kota Tepian Andi Harun untuk langsung turun tangan menangani masalah ini.
“Kasih tau Wali Kota hadirkan dong (Kadis PUPR). Jangan tanggung-tanggung,” tegasnya saat rapat berlangsung.
Bahkan lebih jauh Anhar begitu tegas mengatakan berencana membentuk panitia khusus (Pansus) untuk mengawal masalah ini jika memang para buruh belum dibayarkan gajinya.
“Makanya saya bilang lembaga ini harus mengevaluasi semua proyek-proyek besar itu. Bentuk pansus kalau perlu. Karena hanya itu yang bisa dilakukan oleh lembaga ini,” jelasnya.
Usai rapat, Biro Hukum TRC PPA Kaltim, Sudirman mengaku pihaknya telah mendapat aduan dari Rina (43) yang merupakan istri dari salah satu pekerja Teras Samarinda.
“Pertama kali menghadap dan membawa laporan ke kami itu adalah seorang perempuan, ibu itulah yang kemudian datang pertama kali di TRC PPA Kaltim,” jelasnya. (Adv)