Ismail Latisi Imbau Masyarakat Maksimalkan Ramadan sebagai Peluang Produktivitas

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi

SAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai kesempatan emas dalam menyeimbangkan ibadah, produktivitas, serta kepedulian terhadap sesama. Menurutnya, bulan suci ini bukan sekadar waktu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, melainkan juga wadah untuk mempererat persaudaraan dan semangat berkarya.
Ismail menegaskan bahwa Ramadan memiliki nilai spiritual yang agung dan hendaknya dimanfaatkan secara optimal.


“Ini adalah bulan yang penuh berkah, di mana pintu-pintu surga terbuka lebar, setan dibelenggu, dan pahala dilipatgandakan. Inilah saatnya kita memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, dan menyebarkan kebaikan,” ucapnya.


Kendati demikian, beliau mengingatkan bahwa ibadah tidak boleh menjadi alasan untuk mengurangi semangat bekerja atau belajar. Ismail menilai, justru Ramadan adalah waktu yang tepat untuk melatih kedisiplinan dan mempertahankan etos kerja. Beliau pun mendorong adanya penyesuaian jam kerja dan kegiatan belajar-mengajar agar keseimbangan antara spiritualitas dan produktivitas tetap terjaga.


“Banyak peristiwa penting dalam sejarah, termasuk Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, yang terjadi di bulan Ramadan. Ini menunjukkan bahwa puasa tidak menghalangi kita untuk tetap memberikan kontribusi yang positif,” ujarnya dengan tegas.


Lebih lanjut, Ismail menyoroti pentingnya menumbuhkan empati di bulan yang kaya akan nilai kemanusiaan ini. Beliau mengingatkan bahwa rasa lapar yang dialami selama berpuasa seharusnya membuka mata terhadap kenyataan hidup saudara-saudara yang kekurangan.


“Ramadan mengajarkan kita untuk lebih sensitif terhadap kesulitan orang lain. Ketika kita menahan dahaga dan lapar, di luar sana banyak yang mengalaminya setiap hari. Inilah saat yang tepat untuk berbagi,” tambahnya.


Ismail berharap, semangat kebaikan yang tumbuh selama Ramadan tidak hanya bersifat sementara. Beliau mendorong agar nilai-nilai seperti semangat berbagi, kerja keras, dan ibadah terus berkembang dalam kehidupan masyarakat Samarinda, bahkan setelah bulan suci ini berakhir.(adv)