DPRD Kaltim Serukan Sekolah Jangan Bebani Orang Tua dengan Biaya Perpisahan

Sekretaris Komisi IV, Darlis Pattalongi. (Dok.RITMEKALTIM/Raf).
Sekretaris Komisi IV, Darlis Pattalongi. (Dok.RITMEKALTIM/Raf).

RITMEKALTIM – Menjelang momen kelulusan, perayaan perpisahan siswa sering kali menjadi ajang yang memicu keluhan dari orang tua, terutama terkait dengan biaya yang harus dikeluarkan.

Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) mengingatkan sekolah-sekolah untuk tidak menggelar acara perpisahan yang dapat membebani orang tua secara finansial.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Komisi IV, Darlis Pattalongi, menekankan bahwa acara perpisahan harus merujuk pada nilai kebersamaan dan bukan pada kemewahan.

Imbauan ini muncul setelah pemerintah pusat mengeluarkan surat edaran yang melarang pengumpulan biaya tambahan dan acara perpisahan di luar lingkungan sekolah.

“Acara perpisahan bukanlah tentang di mana itu diadakan atau seberapa mewah tempatnya, tetapi tentang makna dan kebersamaan yang bisa dirasakan oleh semua siswa,” ujar Darlis pada Kamis (2/05/2025).

Menurut Darlis, acara di hotel atau gedung mewah bisa menambah beban ekonomi bagi orang tua yang kurang mampu. Hal ini bisa memunculkan perasaan terasing di kalangan siswa yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi lebih rendah.

“Banyak orang tua yang merasa terbebani ketika diminta untuk membayar biaya acara yang cukup besar. Ini bisa menciptakan ketimpangan dan perasaan tidak nyaman bagi anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu,” ungkapnya.

Dengan pendekatan yang lebih sederhana dan lebih inklusif, Darlis mengajak sekolah untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di lingkungan sekolah untuk menggelar acara perpisahan.

Dia juga menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan dan menghargai momen kelulusan tanpa harus memaksakan konsep acara yang mahal.

“Yang terpenting adalah anak-anak tetap bisa merasakan momen perpisahan dengan senang hati. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada siswa yang merasa terpinggirkan karena faktor ekonomi,” tegas Darlis.

Dengan melibatkan alumni untuk membantu pendanaan, sekolah dapat memastikan acara berjalan lancar tanpa menambah beban orang tua. Ini adalah contoh nyata bahwa dengan kolaborasi dan perhatian terhadap keadaan sosial, acara kelulusan bisa tetap berkesan tanpa menambah tekanan finansial.*Raf (ADV DPRD KALTIM)

Pos terkait