SAMARINDA – Perubahan penyerapan tenaga kerja di Kota Samarinda menjadi perhatian serius Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Harminsyah. Beliau menilai bahwa kondisi ketenagakerjaan di beberapa sektor menunjukkan tren yang tidak seimbang, ada sektor yang berkembang pesat, namun ada pula yang justru mengalami penurunan signifikan.
Salah satu sektor yang menjadi sorotan adalah pertambangan. Meskipun Samarinda dikenal sebagai wilayah dengan potensi tambang yang besar, Harminsyah mengungkapkan adanya tren pengurangan karyawan di sejumlah perusahaan.
“Wilayah kita memang kaya akan tambang, tetapi saat ini beberapa perusahaan justru mengurangi jumlah tenaga kerja. Bahkan sudah terjadi PHK di beberapa tempat,” ungkapnya.
Di sisi lain, sektor perdagangan menunjukkan perkembangan yang positif. Menurut Harminsyah, semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam aktivitas perdagangan, yang menjadi indikasi tumbuhnya peluang di luar sektor industri ekstraktif.
Melihat ketidakseimbangan ini, beliau mendorong Pemerintah Kota Samarinda untuk tidak berdiam diri. Harminsyah mengusulkan pendekatan subsidi silang sebagai solusi, yaitu menyeimbangkan sektor-sektor yang melemah dengan penguatan pada sektor-sektor yang sedang berkembang.
“Harus ada subsidi silang. Artinya, ketika satu sektor mengalami penurunan, sektor lain yang kuat dapat menjadi penopang dan didukung oleh kebijakan pemerintah,” tegasnya.
Beliau pun berharap tahun 2025 menjadi momentum bagi Pemkot Samarinda untuk memperluas penciptaan lapangan kerja. Harminsyah menekankan pentingnya program-program strategis yang mampu merangkul tenaga kerja lokal dan menekan angka pengangguran.
“Semoga tahun ini pemerintah dapat hadir lebih kuat, membuka lebih banyak peluang kerja bagi masyarakat Samarinda,” pungkasnya.
Dengan tantangan ketenagakerjaan yang terus berubah, Harminsyah menilai dibutuhkan respons cepat dan adaptif dari pemerintah agar tidak semakin banyak masyarakat yang terdampak ketidakmerataan ekonomi akibat sektor yang sedang lesu.(adv)