RITMEKALTIM – DPRD Kaltim memberikan tanggapan terkait proyeksi penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim yang diperkirakan akan turun dari Rp20 triliun menjadi Rp18 triliun pada tahun 2026. Meskipun ada penurunan signifikan, pihak legislatif tidak melihat hal ini sebagai sebuah ancaman besar bagi kestabilan ekonomi daerah.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menjelaskan bahwa angka proyeksi tersebut bersifat sementara dan masih dapat berubah. Ia menilai, prediksi tersebut adalah estimasi awal yang disusun pada Februari lalu, dan tidak mencerminkan kondisi final yang akan terjadi pada akhir tahun anggaran.
“Kami tidak terlalu khawatir dengan angka tersebut karena proyeksi awal bisa saja berubah seiring perkembangan ekonomi daerah dan kebijakan lainnya,” kata Ekti, Sabtu (10/5/2025).
Menurut Ekti, fluktuasi dalam perencanaan anggaran daerah adalah hal yang biasa terjadi dan harus dipahami sebagai bagian dari dinamika ekonomi yang selalu berubah.
Ia menambahkan, Kaltim masih memiliki banyak potensi pendapatan yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Salah satunya adalah sejumlah proyek strategis nasional yang tengah berjalan di wilayah ini, yang diyakini dapat mendongkrak ekonomi daerah secara signifikan.
“Proyek besar yang ada di Kaltim berpotensi memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Kami percaya, dengan memaksimalkan potensi yang ada, anggaran ini bisa lebih besar dari yang diperkirakan,” lanjut Ekti.
Lebih jauh, Ekti menilai bahwa penyesuaian proyeksi anggaran merupakan langkah yang bijak untuk mengantisipasi ketidakpastian ekonomi.
Ia menegaskan, baik legislatif maupun eksekutif akan terus berupaya menjaga stabilitas keuangan daerah dan mendorong peningkatan pendapatan, agar tetap selaras dengan tujuan pembangunan jangka panjang.
Dengan kondisi ini, DPRD Kaltim optimistis bahwa penurunan sementara dalam proyeksi APBD 2026 bukanlah indikasi buruk, melainkan langkah antisipasi terhadap fluktuasi yang mungkin terjadi akibat faktor eksternal maupun internal. *DFA (ADV DPRD KALTIM)